TAYANGAN AIMAN di KompasTV, Senin (7/8) pukul 20.00 wib akan mengangkat kasus Novel Baswedan dengan judul "Ekslusif, Bukti Lengkap Kasus Novel”.
Bukti lengkap?
Iya!
Bukan bukti lengkap dari semua sisi penyelidikkan, tetapi bukti lengkap yang cukup untuk menjawab siapa orang-orang yang tampil di CCTV Novel.
Hari ini, Senin, 118 hari sudah penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, terjadi. Terhitung, sudah empat bulan kasus berjalan dan polisi belum juga berhasil mengungkap siapa pelakunya.
Saya mendapat empat rekaman CCTV dan mencoba menganalisanya. Saya meminta bantuan sejumlah ahli forensik digital untuk menambah pixel atau titik-titik pada CCTV supaya rekaman gambar terlihat jelas.
Apa yang saya dapatkan?
Belajar dari kasus Jessica
Seperti halnya kasus Novel, dalam kasus Jessica yang didakwa membunuh Wayan Mirna Salihin, rekaman CCTV memegang peranan penting. Putusan Mahkamah Agung (MA) pada Juni 2017 menetapkan hukuman 20 tahun penjara untuk Jessica.
Sebelumnya, persidangan Jessica disiarkan luas secara langsung oleh sejumlah TV. Jalannya persidangan berlangsung terbuka. Bukti-bukti persidangan dan metode pembuktian dapat diikuti secara terbuka oleh masyarakat.
Salah satu yang menyita perhatian adalah rekaman CCTV. Salah satu dasar putusan hakim adalah rekaman tersebut.
Salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari rekaman CCTV adalah dengan membesarkan citra gambarnya. Hasilnya, gambar menjadi pecah karena gambar dari CCTV memiliki resolusi kecil.
Nah, demi mendapat gambar yang jelas, gambar yang pecah tiadi ditambahi pixel atau titik-titik pada wilayah yang relevan.
Empat rekaman CCTV di kasus Novel
Tim Aiman KompasTV mencoba untuk mencari data selengkap mungkin terkait kasus Novel. Tim mendapat CCTV lengkap yang berasal dari lokasi paling dekat dengan penyerangan Novel. Ada empat CCTV yang didapat.