Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap Viktor Laiskodat Bikin PKS Ragukan Jargon "Restorasi" Partai Nasdem

Kompas.com - 04/08/2017, 20:41 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zainudin Paru mengatakan, pihaknya meragukan keseriusan Partai Nasdem yang ingin merestorasi Indonesia sebagaimana digembar-gemborkan selama ini.

Menurut Zainudin, hal itu dapat dilihat dari sikap anggota Komisi I yang juga Ketua Fraksi Nasdem di DPR, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menyampaikan pidato politik dalam acara Deklarasi Calon Bupati Kabupaten Kupang pada 1 Agustus 2017 lalu. 

"Kami mohon maaf terpaksa mengatakan, mempertanyakan betul jargon yang disampaikan oleh Partai Nasdem sebagai partai Politik yang lahir untuk merestorasi Indonesia," kata Zainudin dalam konferensi pers yang digelar di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).

 

(Baca: Dituduh Dukung Intoleran, PKS akan Laporkan Politisi Nasdem Viktor Laiskodat)

Zainudin mengatakan, dalam pidatonya saat itu Viktor menyebut bahwa PKS bersama partai lain yang menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan mendukung kelompok ekstremis yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan memecah kesatuan NKRI.

Menurut Zainuddin, pernyataan itu berpotensi memunculkan konflik di masyarakat. Dia menilai, sedianya Viktor sebagai politisi Partai Nasdem menyampaikan pesan yang mendorong persatuan sebagaimana terkandung dalam tujuan restorasi, bukan justru membuat masyarakat terpecah belah.

"Yang terjadi adalah bukan merestorasi, justru itu mengerosi (mengikis) nilai-nilai demokrasi dan sistem politik dan sosial ekonomi dan kebudayan di Indonesia yang seharusnya dijaga dan dijunjung tinggi dalam konteks Indonesia damai aman dan sejahtera," kata Zainudin.

Kompas TV Isu Reshuffle Kabinet Berembus (Bag 2)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com