Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rapimnas Hanura, Jokowi Sebut Pendidikan di Indonesia Monoton

Kompas.com - 04/08/2017, 11:36 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura di Bali, Jumat (4/8/2017).

Dalam sambutannya, Presiden sempat menyinggung soal pendidikan di Indonesia yang saat ini masih cenderung monoton dan linier.

Padahal, menurut dia, menghadapi persaingan global, perlu ada persiapan secara rinci dan baik agar Indonesia tak tertinggal.

Ia pun turut menyinggung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

"Mendikbud, Mendikti itu harus sangat responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada di global maupun perubahan-perubahan yang kita hadapi di negara kita," ujar Jokowi dalam sambutannya di Kuta, Bali, Jumat (4/8/2017).

Jokowi memaparkan, pada lima hingga 10 tahun ke depan, generasi Y akan memengaruhi dan menggerakan pasar serta memengaruhi landskap politik-ekonomi Indonesia.

Maka, penting untuk menggenjot infrastruktur serta pembangunan sumber daya manusia. Ia mencontohkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang saat ini cenderung monoton. Menurut dia, perlu ada perubahan yang berani.

"Mestinya jurusan-jurusan ini juga harus diganti dengan perubahan-perubahan yang ada. Bisa saja di situ jurusan animasi, jurusan video, jurusan retail misalnya. Kenapa tidak? Karena memang dunia sudah berubah," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Begitu pula di perguruan tinggi. Menurut Jokowi, banyak fakultas-fakultas yang terlalu linier dan tak disesuaikan dengan perubahan-perubahan zaman.

"Sudah berapa puluh tahun kita selalu jurusannya adalah jurusan-jurusan yang itu-itu saja jurusan ekonomi pasti ada, betul? jurusan hukum masih ada, jurusan sospol pasti ada," ucapnya.

"Tidak pernah kita berani detail masuk ke hal yang dibutuhkan sekarang ini. Kita terlalu linier, terlalu rutinitas, padahal perubahan-perubahan ini sangat cepat sekali," kata Jokowi.

(Baca juga: Kerja Sama dengan Swiss, RI Kembangkan Pendidikan Vokasi di Kota Besar)

Keterlambatan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dinilai Jokowi sangat berbahaya karena Indonesia akan kalah dalam persaingan global.

"Perubahan-perubahan itu mau tidak mau harus kita hadapi dengan sebuah mindset dengan sebuah pola pikir baru dengan sebuah manajemen baru sehingga setiap perubahan-perubahan itu lincah dan selalu bisa kita ikuti," ujar Jokowi.

Kompas TV Kemendikbud akan mengevaluasi kekurangan ini  untuk melakukan perbaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Siap Tarung Lawan Anies, Wasekjen PAN: Jangankan Pilkada, Pilpres Saja Kami Menang

Nasional
Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Golkar Sebut Duet Anies-Sohibul Bisa Munculkan Poros Baru di Pilkada Jakarta 2024

Nasional
BNPT: Teroris 'Bomber' Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

BNPT: Teroris "Bomber" Itu Korban, Bosnya Enggak Mau Jadi Pelaku

Nasional
Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Harun Masiku Disebut Tak Mungkin Buron 4,5 Tahun Tanpa Dibiayai Pihak Tertentu

Nasional
Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Kemendesa PDTT dan IFAD Sepakat Lanjutkan Program Pendampingan di Wilayah Timur Indonesia

Nasional
Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Jokowi Minta Jumlah Dokter Spesialis Ditambah Sebanyak-banyaknya

Nasional
PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

PAN Akan Tawarkan Zita Anjani untuk Maju Pilkada Jakarta ke Parpol di Luar Poros Anies

Nasional
Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Di Hadapan DPR RI, Kepala BNPT Paparkan Capaian Penanggulangan Terorisme Selama 2023

Nasional
Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Jokowi: Belum Ada Proyek Strategis yang Dibangun di Barito Timur meski Dekat IKN

Nasional
Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Tangguhkan Upaya Penanggulangan Bencana, Dompet Dhuafa Hadirkan Workshop Temu Relawan di Gorontalo

Nasional
Kepala BNPT Sebut Indonesia 'Zero Terrorist Attack' Sepanjang 2023 hingga Juni 2024, tapi Tak Boleh Lengah

Kepala BNPT Sebut Indonesia "Zero Terrorist Attack" Sepanjang 2023 hingga Juni 2024, tapi Tak Boleh Lengah

Nasional
Komarudin: Kalau Jokowi Dorong Ahmad Luthfi Silakan, PDI-P Pasti Calonkan Orang

Komarudin: Kalau Jokowi Dorong Ahmad Luthfi Silakan, PDI-P Pasti Calonkan Orang

Nasional
Demi 'Golden Ticket', PKS Harap PDI-P Mau Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Demi "Golden Ticket", PKS Harap PDI-P Mau Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi 'Online' yang Sudah Terdeteksi

Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi "Online" yang Sudah Terdeteksi

Nasional
Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus 'Do Something'

Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus "Do Something"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com