JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berharap para pegiat media sosial menghindari 'perang' di dunia maya.
Pada cara buka puasa bersama sekitar 45 pegiat media sosial di Istana Negara, Kamis (22/6/2017), Jokowi meminta mereka untuk lebih menggaungkan optimisme dan semangat kompetitif melalui media sosial.
"Semangat optimisme, semangat untuk membangkitkan, semangat untuk berkompetisi kita ini harus betul-betul ada," ujar Jokowi, seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Jumat (23/6/2017).
"Jadi jangan sampai kita terjebak kepada hal-hal yang negatif, membawa kita pada pesimisme," lanjut dia.
Baca: Pemerintah Ancam Tutup Penyedia Layanan Media Sosial jika...
Para pegiat media sosial, menurut Jokowi, sangat berpotensi untuk menciptakan tren positif masyarakat.
Apalagi, media sosial kini telah menjadi salah satu acuan media arus utama dalam membangun opini publik.
Jokowi mencontohkan, pada hari ulang tahunnya ke-56 yang jatuh pada Rabu, 21 Juni 2017 lalu.
Pembicaraan soal ulang tahunnya bukan bersumber dari media mainstream, melainkan dari media sosial kemudian diikuti media massa.
"Jadi hal yang trending topic di media sosial, pasti ya media mainstream langsung mengikuti," ujar Jokowi.
Dalam hal menciptakan tren positif, Jokowi berpendapat bahwa sumber daya manusia di Indonesia cukup berkualitas.
Dengan pendekatan yang tepat, Jokowi yakin sumber daya manusia Indonesia, khususnya anak muda, mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik.
"Melihat sumber daya manusia, anak-anak muda kita, saya itu sangat optimis sekali bahwa kita bisa memenangkan kompetisi, prtarungan dan persaingan yang ada," ujar Jokowi.