Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Anggap Kasus Novel Tak Perlu Ditarik ke Mabes Polri

Kompas.com - 17/06/2017, 14:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menganggap sumber daya di Polda Metro Jaya sudah cukup untuk menangani kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Menurut dia, Mabes Polri tidak perlu menarik kasus itu ke tingkat pusat.

"Tidak perlu (ditarik) dalam artian bukan ditangani Polda sendiri, tapi dia (Polda) kan yang sudah sejak awal (menangani). Kami tinggal tambah beberapa penyidik," ujar Ari di kompleks PTIK, Jakarta, Sabtu (17/6/2017).

Ari mengatakan, Bareskrim Polri perannya sebagai perbantuan. Dirinya telah mengirim beberapa penyidik untuk bergabung dalam tim investigasi di Polda Metro Jaya. Sehingga tak perlu lagi kasus itu dilimpahkan ke Bareskrim Polri.

Mengenai pengusutan kasus Novel yang terbilang lama, Ari menganggap setiap kasus tidak bisa disamaratakan. Banyak juga kasus yang tingkat kesulitannya tinggi, seperti kasus Novel. Dalam kasus ini, banyal dktemukan kelemahan seperti saksi mata di lokasi kejadian.

"Saksi kan seperti bukti. Saksi saat yang melihat itu, kan," kata Ari.

Selama penyidikan berlangsung, Polri juga intens berkomunikasi dengan KPK mengenai perkembangan perkara. Termasuk soal pernyataan baru Novel kepada "Time"  tentang keterlibaran perwira tinggi Polri dalam kasus tersebut.

Penyidik nantinya akan kembali meminta keterangan Novel sekaligus mengklarifikasi pernyataannya ke media. "Kita tanya sama Novel," kata Ari.

Baca juga: Polri Diminta Lakukan Penyelidikan Internal Terkait Pernyataan Novel

Kompas TV Novel: Ada Informasi Jenderal Polisi Terlibat Penyerangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com