Memaksakan kebenaran subyektif atas nama sistem keyakinan agama dan budaya tertentu atas kelompok sosial lain yang berbeda dan plural, merupakan tindakan antikemanusiaan, antikebudayaan, dan antiperadaban. Apalagi, pemaksaan itu dilakukan dalam negara yang telah memiliki komitmen ideologis (Pancasila), konstitusional (UUD 1945), politis-geografis (NKRI) dan kultural (Bhinneka Tunggal Ika). Tindakan itu seperti mengurai anyaman nilai-nilai yang sudah jadi, mapan, kuat, dan memberi kemaslahatan bagi bangsa.
(Baca juga: Tanpa Pancasila,Tidak Ada Indonesia)
Para pemaksa kebenaran
Perbedaan adalah anugerah Tuhan. Dengan perbedaan itu, kita membangun persaudaraan bangsa. Indahnya persahabatan dan persaudaraan justru terasa mendalam ketika bersinggungan dengan perbedaan. Demi menghormati perbedaan, setiap orang harus menekan egoismenya dan memberi ruang pada hak hadir orang lain.
Para pemaksa kebenaran subyektif mungkin tak membayangkan betapa menderitanya bangsa yang dicabik-cabik konflik saudara hingga mencapai titik kulminasi krisis kemanusiaan. Kenyamanan hidup di negara kita mestinya mendorong munculnya rasa bersyukur. Betapa bangsa ini sangat beruntung memiliki ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini masih ditambah peran kultur lokal bangsa yang terbukti mampu menjaga harmoni kehidupan.
Bahwa masih ada kekurangan di sana-sini, wajar. Setiap kebudayaan selalu membutuhkan proses panjang untuk membangun peradaban bangsa. Sikap yang muncul mestinya memperbaiki kekurangan, bukan malah merusak bangunan kebangsaan yang sudah ada, hadir, dan dapat dirasakan maknanya. Marilah mensyukuri kenyamanan hidup di Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai budaya bangsa kita. Bukan budaya bangsa lain.
INDRA TRANGGONO,
Pemerhati Kebudayaan dan Sastrawan
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Juni 2017, di halaman 7 dengan judul "Indonesia Itu Nyaman".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.