Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jokowi di Balik Peresmian Bandara Wiriadinata Tasikmalaya...

Kompas.com - 10/06/2017, 18:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Peresmian Bandar Udara Wiriadinata Tasikmalaya oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (10/6/2017) sore, rupanya terbilang mendadak.

Presiden baru mengupayakan bandara yang awalnya merupakan aset TNI Angkatan Udara tersebut menjadi bandara komersial, beberapa hari yang lalu.

"Pak Wali Kota Tasikmalaya mengeluh ke saya, 'Pak, sudah 12 tahun kami minta Lanud ini dipakai untuk bandara komersial. Tapi sampai sekarang belum terlaksana'," ujar Jokowi dalam sambutan peresmian bandara.

"Saat itu, saya bilang ke Wali Kota, beri saya waktu dua minggu untuk menyelesaikan ini. Saya enggak mau hitungan bulan. Saya minta minggu. Eh ternyata dua hari sudah selesai," lanjut dia.

(Baca: Kehebohan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus Hitam untuk Santri di Tasikmalaya)

Jokowi menambahkan, sebenarnya banyak persoalan di Indonesia yang bisa diselesaikan secara cepat.

Namun, entah mengapa persoalan tersebut tidak segera diselesaikan dan dibiarkan berlarut-larut.

"Sebetulnya banyak persoalan yang bisa diselesaikan cepat, tapi tidak cepat-cepat diselesaikan. Menunggu perintah Presiden. Apakah harus terus seperti itu? Ndak," kata Jokowi.

Jokowi kemudian memberikan contoh Bandara Silangit di Sumatera Utara. Bandara itu bertahun-tahun mangkrak.

Ketika berkunjung ke Sumatera Utara, beberapa waktu yang lalu, Jokowi memerintahkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk masuk ke bandara tersebut.

(Baca: Senangnya Tukang Becak yang Mangkal Saat Jokowi Lewat...)

"Lalu disampaikan ke saya, 'Pak, nanti penumpangnya enggak ada. Nanti kita rugi'. Saya jawab, dicoba dulu," ujar Jokowi.

"Begitu dicoba, dua minggu, satu bulan, penuh terus. Sekarang malah jadi rebutan semua maskapai mau ke sana. Ada Garuda, Sriwijaya. Kalau enggak salah lima, enam maskapai," lanjut dia.

Jokowi menegaskan, bekerja dalam birokrasi di Indonesia memang harus dipaksa. Hanya dengan keyakinan, perhitungan yang matang serta ketaatan pada prosedur, Jokowi yakin keputusan bisa diambil dengan cepat.

Kompas TV Warga “Gagal Fokus” Lihat Jokowi Pake Sepatu Kets
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com