Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Masuk 10 Besar Pemimpin Dunia dengan Pengikut Terbanyak di Twitter

Kompas.com - 05/06/2017, 15:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Kompas TV Ditanya oleh Rosianna Silalahi mengenai suka "ngevlog", Presiden Joko Widodo menjawab sudah lama bermain media sosial.

Hanya 1,3 persen dari tweet yang dikaji memuat video yang direkam dengan aplikasi Twitter.

Aplikasi Periscope dari Twitter yang digunakan untuk penayangan video langsung, mengalami peningkatan penggunaan cukup tinggi oleh para pemimpin dunia dalam kurun waktu 12 bulan terakhir.

Sebanyak 207 pemimpin dunia telah memiliki kanal siaran langsung. Akan tetapi, hanya 118 yang telah menampilkan tayangan video langsung dengan siaran yang dapat diakses hingga 24 jam.

Periscope

Periscope dinilai sebagai metode yang ramah biaya untuk menayangkan konferensi pers, dan hal ini disadari oleh lembaga-lembaga pemerintahan. 

Meski banyak lembaga pemerintahan yang menayangkan konferensi pers mingguannya di platform ini, belum ada pemimpin dunia yang mengadakan sesi tanya-jawab langsung.

Tidak hanya gambar, video, dan video langsung, para pemimpin dunia juga menggunakan gif animasi untuk membuat tweet mereka terkesan ringan dan menyenangkan.

Contohnya, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menciptakan gif untuk promosi aplikasi gawainya.

Diplomasi tagar

Kumpulan kata di bawah ini mengilustrasikan tagar-tagar yang paling sering digunakan oleh para pemimpin dunia.

#EU, #UNGA, #Rio2016, #Turkey, #Ukraine, dan #Brexit adalah yang topik internasional utama yang paling sering dibicarakan.

Tagar dengan volume tweet ulang terbanyak adalah #MakeAmericaGreatAgain dan singkatannya #MAGA dengan total lebih dari 2 juta tweet ulang dan menjadi populer berkat akun jejaring sosial Presiden AS, Donald Trump.

Adapun, studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data pada 22 Mei 2017 menggunakan perangkat milik Burson-Marsteller untuk menganalisis 731.880 kemungkinan koneksi Twitter antar-para pemimpin dunia.

Variabel lain yang diperhitungkan mencakup: tweet, pengikut, siapa yang diikuti, tanggal bergabung di Twitter, tweet per hari, twit ulang, persentasi tweet ulang, balasan, dan persentase balasan.

Burson-Marsteller juga menggunakan Crowdtangle.com untuk menjaring data historis untuk semua akun, termasuk total interaksi (like dan tweet ulang), tingkat interaksi, berapa kali video ditonton dan unggahan-unggahan selama 12 bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com