Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todung: Ketika Kemajemukan Terkoyak, maka Tak Ada Lagi Indonesia

Kompas.com - 05/06/2017, 13:14 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir 200 pengacara yang tergabung dalam Advokat Pancasila mendeklarasikan dukungan mereka terhadap Polri untuk menjaga keutuhan bangsa dan NKRI.

Todung Mulya Lubis, salah satu pengacara yang hadir, menyetujui adanya gerakan ini.

Menurut dia, Indonesia kini tak lagi seperti sebelumnya.

"Karena begitu banyak perpecahan, keterbelahan, sehingga Indonesia jadi bangsa yang terbelah, karena agama terutama," ujar Todung, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Todung mengatakan, membawa soal agama dan ras ke ranah politik sangat berbahaya bagi keutuhan Indonesia.

Bagi Indonesia, kemajemukan menjadi modal sosial.

"Ketika kemajemukan itu dikoyak, tidak ada Indonesia lagi," kata Todung.

Oleh karena itu, koalisi ini terbentuk untuk menyatukan sikap dan tekad untuk mendukung Polri menumpas kejahatan yang mengancam keutuhan bangsa.

Ia mengatakan, jangan ada lagi rasa permusuhan antar sekelompok orang yang menjadi bibit-bibit perpecahan.

"Kami sebagai advokat berhadapan satu sama lain. Dia lawan saya, tapi bukan musuh. Tapi kenapa kita sebagai saudara harus saling bermusuhan?" kata Todung.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengapresiasi dukungan para advokat tersebut.

Terkadang, kata Tito, Polri mengalami dilematis saat menangani kasus-kasus berat seperti yang berkaitan dengan intoleransi.

Polri berdiri di tengah suara pro dan kontra.

"Ada yang menghujat dianggap kriminalisasi, ada yang pro agar melaksanakan penegakan hukum tapi dianggap tidak tegas," kata Tito.

Dengan adanya dukungan tersebut, Polri seperti mendapatkan legitimasi sosial sehingga lebih berani dan tegas dalam menegakkan hukum.

"Meski yang datang 170 sampai 200 orang, kami yakin yang 200 bisa pengaruhi massa ribuan, bahkan jutaan orang," kata Tito.

Kompas TV Sapa Indonesia akan kupas sejarah Hari Lahir Pancasila, bersama Asvi Warman Adam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com