Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Muhammadiyah: Amien Rais Telah Dirugikan Nama Baiknya...

Kompas.com - 04/06/2017, 17:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Budang Hukum, Faisal meminta masyarakat mengedepankan asas praduga tak bersalah atas disebutnya nama mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Amien Rais dalam tuntutan jaksa di pengadilan.

Jaksa menyebut dana korupsi alat kesehatan dengan terdakwa mantan Menkes Siti Fadilah Supari mengalir ke rekening Amien sebanyak 6 kali, dengan total Rp 600 juta.

Ia menegaskan bahwa tuntutan jaksa tidak mengkualifikasikan Amien sebagai penerima uang korupsi yang patut dikenakan delik pidana.

"Bahkan tak satupun ujaran dari penuntutan yang katakan AR melakukan perbuatan melawan hukum, atau menguntungkan diri sendiri bahkan orang lain," ujar Faisal melalui keterangan tertulis, Minggu (4/6/2017).

Faisal mengatakan, dalam tuntutan, tak disebutkan adanya unsur kesengajaan menerima duit korupsi.

Jaksa sebatas menguraikan perbuatan terdakwa Siti Fadilah yang telah memenuhi unsur sebagai subjek penuntutan. Bahkan, kata Faisal, Siti tak punya hubungan langsung dengan Amien dalam rangkaian terjadinya peristiwa pidana.

"Dengan begitu, tidak ada alasan untuk mengkualifikasikan peran AR sebagai aktor pelaku pidana," kata Faisal.

Baca juga: Nama Amien Rais Disebut Terima Dana Alkes, Ini Komentar Zulkifli Hasan

Faisal menduga penyebutan nama Amien dalam tuntutan sebagai strategi penuntutan. Namun, strategi tersebut justru menimbulkan masalah mendasar, yaitu arena persidangan justru menjadi tempat pengembangan kasus yang berpotensi menihilkan asas praduga tak bersalah.

Upaya tersebut, kata dia, bisa disebut strategi mencari kebenaran dengan tidak menggembirakan hak nama baik seseorang. Selain itu, dengan menyebut nama, jaksa dapat dengan mudah melakukan cross check secara terbuka di persidangan. Biasanya dengan mengkonfrontasi keterangan satu dengan lainnya.

"Sejatinya, upaya ini lebih dilakukan pada level penyidikan, arena persidangan bukan pada tempat yang ideal menemukan delik," kata Faisal.

Dia mengatakan, substansi tuntutan jaksa yang menyangkut nama Amien hanya sebatas terdapat aliran dana dari yayasan sahabatnya, Soetrisno Bachir dengan alasan bantuan atau donasi untuk kepentingan agenda sosial keagamaan.

Dana yang diberikan, kata dia, hanya bantuan sukarela tanpa motif jahat. Apalagi Siti Fadilah juga menampik Amien dikaitkan dengan kasusnya.

Menurut Faisal, tuntutan jaksa yang mencantumkan nama Amien berpotensi merusak nama baik seseorang.

"Kesimpulan dini yang dapat diambil bahwa AR bukan pihak yang dapat dikategorikan sebagai pelaku tindak pidana. Meskipun kami sangat mengerti upaya jaksa seperti ingin mencari delik dalam pengembangan fakta dipersidangan, tetapi langkah itu dilakukan tanpa prinsip kehati-hatian," kata Faisal.

"Hak Jaksa untuk menyebut nama siapapun, tapi bukan dengan motif justru dapat merendahkan tuntutannya karena cenderung spekulatif bahkan beropini," tambah dia.

Menurut Faisal, persidangan merupakan tempat melakukan pemeriksaan, membuktikan dan mengadili demi mencari kebenaran materiil. Bukan malah dijadikan kesempatan bagi penuntut umum untuk mencari dan menemukan delik.

Dengan demikian, kata dia, strategi penuntutan dengan menyebut nama Amien tidak memiliki bangunan argumentasi fakta hukum yang falid. Tuntutan cenderung mengarah pada spekulasi untuk mencari delik. Menurut dia, apa yang dilakukan jaksa keliru jika hendak melindungi asas praduga tak bersalah siapapun.

"AR telah dirugikan nama baiknya atas tindakan penegakan hukum yang spekulatif," kata Faisal.

Baca juga: Disebut Terima Aliran Dana Kasus Alkes, Amien Rais Mengaku Terima dari Soetrisno Bachir

Kompas TV Amien Rais: Uang yang Saya Terima dari Soetrisno Bachir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com