Bukan hal aneh jika waktu Anda menjelang remaja dan mendapatkan menarche (mens pertama) kemudian Ibunda Anda memperkenalkan pembalut kepada Anda, tentu saja merek tertentu.
Walaupun kemudian kebanyakan dari Anda sudah mengganti merek lain dari merek yang diperkenalkan berpuluh tahun lalu oleh Ibunda, tapi saya cukup yakin bahwa merek itulah yang sekarang Anda beli, yang Anda juga "wariskan" kepada anak-anak remaja putri Anda sekalian.
Demikian juga ‘‘jeroan’’ alias pakaian dalam, baik itu celana dalam (cowok atau cewek) atau bra, tidak mungkin Anda membeli lain merek untuk anak-anak Anda berbeda merek dengan yang Anda kenakan sekarang.
Inilah yang disebut dengan “family of procreation”, yang mewariskan, meneruskan kepada anak-anaknya, kebanyakan secara tidak sadar, hanya dilakukan secara otomatis begitu saja mengalir dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tren
Tak dapat dipungkiri bahwa Bill Gates, Steve Jobs dan Mark Zuckerberg adalah tiga sosok revolusioner di Abad 20 dan 21 ini. Bill Gates dengan Windows-nya, Steve Jobs dengan Apple-nya (iPhone, iOS, iPad), Mark Zuckerberg dengan Facebook-nya.
Revolusi gawai dimulai tahun 2007 ketika untuk pertama kalinya Apple meluncurkan iPhone dan berlanjut dengan seri-seri berikutnya. Di momentum itulah revolusi gawai modern dengan tutul (touch), dulit (swipe) dan jiwit (pinch) dimulai. Sejak saat itu, runtuhlah paradigma lama segala jenis alat komunikasi.
Media sosial berjalan lambat di masa sebelum Facebook. Ada MySpace, Friendster, berbagai blog, dan sebagainya. Semenjak Facebook, berubahlah cara orang bersosialisasi, berkomunikasi dan terhubung satu sama lain.
Jika masih banyak yang menyebutnya dunia maya, saya lebih suka menyebutnya virtual. Revolusi teknologi dan media sosial berlanjut dengan BBM, Twitter, Instagram, Line, Whatsapp, WeChat, KakaoTalk, dan masih banyak lagi.
Revolusi teknologi dan media sosial menjadikan dunia tanpa batas. Apa yang terjadi di tempat lain dengan sekejap kita ketahui. Indonesia termasuk pengguna media sosial teraktif di dunia.
Namun revolusi teknologi ini belum diimbangi dengan revolusi pemahaman dan pendidikan yang cukup sehingga menyebabkan orang Indonesia adalah yang paling eksis dan paling relijius sedunia. Baca: Orang Indonesia Paling Eksis dan Relijius Sedunia .
Celana dalam
Karena terbukanya segala jenis informasi. Tren celana dalam di seluruh penjuru dunia juga dengan gampang diketahui oleh orang Indonesia. Di negara-negara lain terjadi revolusi celana dalam.
Pagelaran lenggak-lenggok di catwalk dengan hanya mengenakan "jeroan" digelar di mana-mana. Orang saling berlomba dengan celana dalam yang paling tren dibanggakan di mana-mana.
Tak menunggu lama, masyarakat Indonesia pelahan mulai mengikuti tren celana dalam ini. Celana dalam yang sedianya dikenakan di dalam – sesuai namanya – kian lama mulai ada yang mengenakannya di luar. Awalnya sedikit, tapi makin lama makin banyak yang bergaya seperti Superman dan Batman yang memang mengenakan celana dalamnya di luar (dengan bangga).