Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aji Chen Bromokusumo
Budayawan

Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan Fraksi PSI dan Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Selatan

Razia Celana Dalam

Kompas.com - 29/05/2017, 09:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Layaknya superhero tersebut, makin hari makin banyak orang bercelana dalam di luar. Di mana-mana terdengar pertanyaan: “celana dalammu merk apa?”. Padahal semestinya orang bercelana dalam atau tidak adalah hak individu, terlebih lagi merk apa tidak semestinya ditanyakan.

Merk Victoria Secret dianggap tolok ukur celana dalam yang paling ciamik. Saking seringnya pagelaran lenggak-lenggok VS di catwalk, merk ini semakin mendunia.

Pokoknya kudu VS, tak peduli apapun, bisa beli atau tidak, asli atau tidak, yang penting VS atau seakan-akan VS atau mirip VS, mau yang asli seharga jutaan atau abal-abal dari Pasar Baru atau Mangga Dua tak masalah, yang penting VS dan dikenakan di luar supaya orang lain melihat dan memuji.

Makin lama orang makin lupa hakikat dan fungsi "jeroan", yang seharusnya untuk kenyamanan diri, higienis dan sanitari serta tak perlu dinampakkan di luar, sekarang malah jadi berlomba dipamerkan.

Isi dalamnya sudah tak penting lagi, mau kutuan, gatal-gatal, panuan, kudisan, kadas, kurap, bau, tidak masalah; rambut kemaluan yang tak terawat kebersihannya, malah jadi kutuan serta klewer-klewer menjulur keluar nampak di mana-mana tak jadi masalah; gondal-gandul gatal dan bersisik juga tak masalah; celana dan baju robek-robek, kumal, luntur, belel juga tidak masalah, yang penting celana dalam (dan beha) adalah VS, dikenakan di luar dan dipamerkan ke semua orang.

Berikutnya yang tidak mengenakan "jeroan" VS dianggap tidak ngetren, tidak modis dan ketinggalan zaman, dianggap mahluk aneh dan pelahan mulai dicerca, diolok-olok, dikucilkan.

Dan secara sporadis yang tidak nampak mengenakan celana dalam di luar mulai dirazia, disuruh buka pakaian luarnya untuk melihat merk celana dalamnya, jika bukan VS di beberapa tempat sudah mulai memaksakan pokoknya kudu VS, tak boleh tidak. Jika bukan VS itu salah!

Padahal banyak sekali merk celana dalam dan beha: GT Man, Rider, Hings, Crocodile, Pierre Cardin, Polo, Wacoal, Triumph, Sloggi, DKNY, Freya, Sorella, Calvin Klein dan masih banyak lagi.

Modelnya juga banyak, model sport, boxer, g-string, beha dengan kait di belakang ataupun depan, warnanya juga banyak, yang klasik warna putih, kemudian hitam, pink, warna-warni, bermotif bahkan batik juga ada.

Kesemuanya adalah berfungsi untuk dikenakan di bagian dalam, untuk kenyamanan, kesopanan, kesehatan, higienis, sanitari dan melindungi "jeroan" kita.

Ah, semakin banyak orang di seluruh dunia melupakan hakikat manfaat dan fungsi celana dalam. Namanya saja celana dalam, seharusnya letaknya di dalam, untuk diri sendiri, bukan untuk dipamerkan di luar seperti Superman dan Batman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com