Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Masuknya Militan ISIS, TNI dan Polri Perketat Pengamanan Perbatasan

Kompas.com - 29/05/2017, 06:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, TNI telah berkoordinasi dengan Polri untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.

Hal itu disampaikan Gatot menanggapi kekhawatiran masuknya para militan ISIS dari Filipina seusai tentara Filipina menggempur Marawi, daerah yang diduga menjadi basis ISIS di Filipina.

"TNI dengan kepolisian ya, TNI melakukan patroli sepanjang mulai Maluku Utara sampai dengan Sulawesi, ada patroli laut. Kemudian daratnya sama-sama dengan kepolisian sepanjang pantai itu, supaya enggak ada penyusupan," ujar Gatot, di Kantor DPP Partai Nasdem, Cikini, Jawa Barat, Minggu (28/5/2017).

Ia mengatakan, jika ada militan ISIS yang diketahui berusaha masuk ke Indonesia, maka akan diserahkan kepada polisi untuk diproses secara hukum.

Baca: Menurut Kapolri, Ini Alasan Teroris Jadikan Polisi sebagai Sasaran

Gatot kembali menegaskan bahwa semua jalur masuk dari Filipina ke Indonesia dijaga ketat, termasuk jalur tikus yang kerap dimanfaatkan para militan.

"Pokoknya semua ditutup. Perbatasan kita jagain supaya jangan masuk ke tempat kita," kata Gatot.

"Intinya TNI dan Polri siap berantas terorisme," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian yang juga hadir di Kantor DPP Partai Nasdem dalam rangka acara buka puasa bersama.

Sebelunnya pertempuran pecah antara tentara Filipina dan kelompok militan sejak Selasa (23/5/2017), setelah militer Filipina menggerebek satu rumah yang diyakini sebagai tempat persembunyian komandan kelompok Abu Sayyaf.

Rumah itu diduga pula menjadi tempat persembunyian pemimpin kelompok yang telah berbaiat dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), Isnilon Hapilon.

Baca: Kapolri: Teroris Meyakini Ajaran Agama yang Tidak Tepat

Puluhan anggota milisi bersenjata menghadang gerak tentara pemerintah, memicu pertempuran sengit di beberapa titik kota.

Milisi sempat mengibarkan bendera ISIS. Sejumlah warga Indonesia dilaporkan terlibat dalam aksi itu.

Kompas TV Densus 88 Tangkap Seorang Pria Karena Temui Pelaku Teror Bom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com