BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Partai Golkar bertekad meraih kejayaan pada Pemilu 2019 mendatang, di mana untuk pertama kalinya pemilu legislatif dan pemilu presiden akan diselenggarakan secara serentak.
Strategi pemenangan pemilu disusun sejak dini. Ambisi tersebut terlihat dari target pemilu legislatif yang cukup tinggi.
Pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar yang diselenggarakan mulai Minggu (21/5/2017) hingga Selasa (23/5/2017) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Nurdin Halid selaku Ketua Penyelenggara Rapimnas menyampaikan bahwa target Partai Golkar untuk Pileg 2019 adalah mencapai perolehan suara 30 persen.
Target tersebut dapat dibilang cukup tinggi. Sebab, pada Pileg 2014, Golkar hanya mampu meraih perolehan suara 14,75 persen.
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berharap pada periode berikutnya Partai Golkar bisa meraih 120 kursi DPR RI. Saat ini, Golkar hanya memiliki 91 kursi DPR RI.
"Harapan kami bisa buat strategi baru supaya ini bisa mencapai 120, paling enggak 115 saja bisa," kata Novanto di Balikpapan.
Pileg dan pilpres masih dua tahun lagi. Namun, Novanto menilai perjuangan sejak awal perlu dilakukan. Partai Golkar, kata dia, akan membuat terobosan pada Pilkada 2018, pileg, dan pilpres.
"Karena nanti pileg dan pilpres kan langsung, maka 3 in 1 ini akan jadi basis kami untuk berjuang sejak awal," tutur Ketua DPR RI itu.
Rapimnas juga melakukan pembentukan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari tingkat pusat hingga daerah, termasuk proses rekrutmen bakal calon legislatif Golkar.
Ketua Penyelenggara Rapimnas Nurdin Halid menuturkan, sebelumnya rekrutmen calon legislatif dilakukan ketika tahapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berjalan.
Namun, kali ini dilaksanakan lebih awal. Sebab, Golkar akan melakukan sosialisasi sekaligus untuk program partai, calon legislatif dan calon presiden.
Saat ini baru Partai Golkar yang mendeklarasikan calon presiden untuk Pemilu 2019 sehingga baru partai berlambang pohon beringin ini yang bisa "mencuri" start.
Sementara itu, Bendahara Umum Partai Golkar Robert Joppy Kardinal menyampaikan, partainya sudah melakukan simulasi untuk mencapai target 120 kursi legislatif tersebut. Terutama di daerah-daerah di mana Partai Golkar memiliki potensi untuk meraih suara lebih.
"Kami sudah simulasi kira-kira dapil mana yang bisa nambah satu. Kami kan enggak bisa menang di semua dapil. Yang 91 bisa bertahan, tambah lagi 77 dapil simulasi," kata Robert.
(Baca juga: Golkar Targetkan 120 Kursi DPR RI pada Pemilu 2019)
Selain itu, Robert yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI berencana mengumpulkan seluruh ketua fraksi Partai Golkar di seluruh Indonesia untuk menyusun strategi lanjutan.
"Ini kan modal partai di situ, ketua fraksi. Suara yang kami dapat dan suara fraksi," ucapnya.
Setya Novanto jadi Ketua Bappilu
Untuk melancarkan ambisi Partai Golkar di Pemilu 2019, Setya Novanto pun ditunjuk sebagai ketua Bappilu. Keputusan tersebut juga menjadi hasil Rapimnas yang dibacakan Selasa (23/5/2017).
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menuturkan, langkah pemenangan harus diintegrasikan antara pileg dan pilpres.
Sehingga, Setya Novanto, ketua umum sekaligus ketua Bappilu akan menindaklanjuti tugas tersebut dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Joko Widodo selaku calon presiden dari Partai Golkar.
(Baca juga: Rapimnas Golkar Tunjuk Setya Novanto sebagai Ketua Pemenangan Pemilu)
"Biarlah kemampuan yang ada, bagaimana profesionalitas yang ada, bagaimana koordinasi yang ada, bagaimana kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk menggerakkan Bappilu itu ke depan," ujar Idrus.
"Dan menyerahkan kepada ketua umum untuk menindaklanjutinya dengan terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Presiden RI dan sekaligus capres Pemilu 2019," kata dia.
Seruan untuk memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019 pun digemakan. Di depan ratusan kader serta senior partai yang hadir, Setya Novanto mengajak untuk sama-sama bekerja keras memenangkan Pilpres 2019.
"Kita harus berjuang keras untuk memenangkan Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia untuk periode yang kedua," ucap Setya Novanto.