Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Jokowi, Gesekan di Masyarakat Biasanya Berawal dari Masalah Politik

Kompas.com - 23/05/2017, 16:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta tokoh agama di setiap daerah ikut meredam berbagai gesekan yang terjadi di masyarakat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat mengundang Forum Kerukunan Umat Beragama di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2017).

"Kalau kita ini ada gesekan-gesekan kecil wajar, tapi segera selesaikan segera rampungkan. Jangan sampai dibawa berbulan-bulan persoalan-persoalan yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan cepat," kata Jokowi.

"Dan persoalan-persoalan itu biasanya muaranya apa sih? Banyak politiknya. Berikan pemahaman kepada masyarakat yang mana wilayah politik dan yang mana wilayah hukum, yang mana wilayah agama. Biar pilah-pilah, pisah-pisah. Jangan campur aduk. Kita sekarang ini mulai campur aduk," tambah Jokowi.

Jokowi mengatakan, jika gesekan di masyarakat ditunda penyelesainnya, maka dikhawatirkan akan tumbuh semakin besar.

Baca: FKUB Minta Isu SARA Tidak Digunakan untuk Memecah Sesama Warga

Ibarat api, gesekan yang semakin besar akan semakin sulit untuk dipadamkan.

"Selesaikan pada saat api itu masih sangat kecil, segera padamkan. Ingatkan kepada yang akan bergesekan bahwa kita ini saudara, kita ini saudara, bahwa kita berbeda-beda iya, tapi kita ini adalah saudara-saudara sebangsa dan setanah air," ujar Jokowi.

Jokowi meminta setiap Ketua FKUB tingkat provinsi yang hadir untuk tidak ragu menghubunginya jika ada gesekan di masyarakat yang sulit diselesaikan.

Namun, Jokowi juga mengimbau agar masalah itu diselesaikan sendiri jika bisa diselesaikan di tingkat pemerintah daerah.

"Sekarang ini saya tidak tahu, tiap detik, menit, hal yang bisa diselesaikan di daerah pasti telepon langsung ke saya. Tapi saya meyakini Bapak-Ibu sebagai tokoh-tokoh agama di daerah bisa menyelesaikan hal yang terjadi di daerah," kata Jokowi.

Kompas TV Tokoh Agama Serukan Pilkada DKI Damai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com