Saat dialog tersebut, Yoram, pekerja asal Jayapura yang turut terlibat dalam pembangunan bersama dengan 51 orang lainnya menceritakan bahwa pekerjaan tersebut dilakukan dalam tiga shift sekaligus.
Ia juga berterima kasih kepada pemerintah yang telah melibatkan pekerja-pekerja lokal untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.
"Saya mengucapkan syukur dan berterima kasih atas pekerjaan yang diberikan oleh Bapak Presiden kepada kita untuk pembangunan di 2017 ini. Pesan saya untuk masyarakat, mari kita mendukung pekerjaan ini," ucap Yoram.
Saat memberikan keterangan usai acara, Presiden Joko Widodo menekankan perhatiannya pada aktivitas ekspor yang dapat dilayani di PLBN terpadu.
Menurut Jokowi, barang-barang produksi Indonesia sekarang ini sudah dapat berkompetisi dengan produksi negara lainnya sehingga bukan hal yang mustahil bagi masyarakat untuk memanfaatkan peluang tersebut.
"Yang paling penting adalah tadi saya tekankan, terutama perhatian dari Pak Gubernur, untuk masalah ekspor dari Papua ke Papua Nugini. Karena harga kita bisa bersaing, apa pun, sembako bisa, garmen bisa, elektronik bisa, semua barang kita ada. Bagaimana menggerakkan masyarakat di sini agar bisa mendapatkan barang-barang itu kemudian menjual sebanyak-banyaknya ke negara tetangga kita," ujarnya.
(Baca: Terbang ke Papua, Jokowi Akan Resmikan PLBN hingga Pembangkit Listrik)
Pembangunan PLBN Skouw merupakan salah satu prioritas yang termaktub dalam Program Percepatan Pembangunan Tujuh PLBN yang dicanangkan pemerintahan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla sejak awal.
Ketujuh PLBN tersebut adalah PLBN Entikong di Kalimantan Barat, Motaain di Nusa Tenggara Timur, Badau di Kalimantan Barat, Aruk di Kalimantan Barat, Motamasin di Nusa Tenggara Timur, Wini di Nusa Tenggara Timur dan terakhir Skouw di Papua.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kunjungan ke Papua itu adalah Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur Papua Lukas Embe.
(Agus Salim/ant)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.