Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habibie Akan Bawa Pesan Keluarga Korban Mei 1998 kepada Jokowi

Kompas.com - 08/05/2017, 23:32 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie hadir dalam peringatan tragedi Mei 1998 ke-19, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin, (8/5/2017).

Habibie berujar, ia dalam waktu dekat ini akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebelum dirinya berangkat ke luar negeri.

Namun sayangnya, Habibie juga tidak mengungkapkan agenda pembahasan pertemuan itu. Ia hanya menjanjikan akan membawa pesan para keluarga korban tragedi Mei 1998 silam.

"Kita siapkan yang terbaik. Supaya kita bisa memberikan estafet dari generasi ke generasi. Enggak boleh terulang lagi ini. Saya nanti akan sampaikan pesan dan kesan saya hari ini," kata Habibie.

Habibie menegaskan tragedi Mei 1998 tak boleh dilupakan siapapun. Sebab, kata dia, hal itu adalah fakta dan sejarah bangsa Indonesia.

(Baca: Keluh Kesah Warga ke Djarot, Trauma Tragedi Mei 1998 Terulang)

"Kita tidak boleh melupakan itu, itu adalah suatu fakta yang sudah terjadi. Ada yang mengatakan itu hanya berapa orang, tidak sampai seratus orang dari 250 juta. Tapi itu adalah ujung tombak dari ketidakadilan," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengatakan bahwa ia sangat berharap tragedi kelam di dalam negeri tersebut tak terulang di tahun-tahun yang akan datang.

"Sekali lagi jangan sampai terulang kejadian seperti Mei 1998. Itu menimbulkan banyak korban. Korbannya itu bukan hanya jiwa, harta benda tapi juga pelecehan seksual terutama bagi kaum perempuan," kata Djarot.

(Baca: Peringatan Tragedi Mei 1998 ke-19, Ingatkan Bahaya Sentimen Etnis)

"Kita ke sini ini dalam rangka untuk mengingatkan kembali supaya jangan sampai terjadi peristiwa Mei 1998 kembali dengan peristiwa-peristiwa kerusuhan yang lain yang mana itu berdasarkan kepada persoalan-persoalan SARA," lanjutnya.

"Ini mengingatkan kembali supaya jangan terulang. Sakit. Lukanya itu pasti meninggalkan bekas. Nah sekarang bekas itu kan belum tentu sembuh. Kalau bisa jangan tergores kena baru lagi. Sangat-sangat berbahaya. Apalagi kalau memainkan isu-isu SARA itu tadi," tutup Djarot.

Kompas TV Keluarga Korban Mengenang Tragedi Mei 1998
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com