Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana: Presiden Sudah Perintahkan Kapolri Mencari Penyerang Novel

Kompas.com - 08/05/2017, 14:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sebulan kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih belum terungkap. Penyerangnya, yang diduga kuat berjumlah dua orang, masih berkeliaran. 

Meski dibantah, polisi seakan kesulitan menemukan titik terang di kasus ini.

Seiring dengan itu, muncul desakan Presiden Joko Widodo membentuk tim khusus untuk mengusut perkara ini.

Tim diminta langsung berada di bawah kendali Presiden demi independensi dan kecepatan.

(Baca: Kondisi Mata Novel Baswedan Membaik)

Lantas, apa respons Istana atas desakan tersebut? Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo menjawab desakan itu dengan nada normatif.

"Presiden Jokowi telah memerintahkan Kapolri untuk menuntaskan dan mencari pelaku kejahatan kepada penyidik KPK Novel Baswedan," ujar Johan melalui pesan singkat, Senin (8/5/2017).

Khusus soal desakan membentuk tim khusus di bawah Presiden, Johan tidak menjawabnya.

Penyidik Polda Metro Jaya, Sabtu (6/5/2017) yang lalu, dikirim ke Singapura.

(Baca: Ingin Minta Keterangan, Polisi Temui Novel Baswedan di Singapura)

Mereka diutus untuk meminta keterangan Novel yang saat ini tengah dirawat di Singapura.

Sebab, sejak kejadian 11 April 2017, penyidik polisi belum meminta keterangan Novel. Penyidik akan menggali kronologis kejadian.

"Kami ingin menggali lagi. Mungkin dia ingat wajahnya seperti apa, kendaraannya seperti apa. Setelah itu kami kembangkan lagi," ujar Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.

Penyidik juga akan menggali informasi pendapat Novel soal kemungkinan siapa pihak yang berpotensi melakukan penyerangan atas dirinya.

Kompas TV Apa Kabar Novel Baswedan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com