Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Emosional Tak Tergantikan

Kompas.com - 06/05/2017, 00:00 WIB
Kompas TV Radio Ini Bisa Deteksi “Mood” Pemiliknya

Berpadu harmoni

Kemajuan teknologi tak terbukti menggilas bidang wisata, bahkan sebaliknya mengangkat pariwisata. Lewat media sosial, kawasan pelosok desa pun menjadi terkenal.

Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, adalah salah satunya. Desa itu kini terkenal dengan wisata Kafe Sawah yang cantik.

Tidak ada yang menyangka Kafe Sawah yang terpencil bisa menjadi tujuan wisata baru yang melambung di media sosial. Letaknya yang jauh di pelosok desa, dengan jalur penghubung yang sepi, membuat kawasan itu serasa tersembunyi. Namun, berkat promosi di media sosial, berbondong-bondong orang datang setiap hari untuk berfoto di Kafe Sawah.

Udi Hartoko, Kepala Desa Pujon Kidul yang menggagas Kafe Sawah, mengatakan, kafenya kini dikunjungi sekitar 3.000 orang sehari. Jika dulu pendapatan dari aset desa hanya Rp 10 juta per tahun, kini bisa di atas Rp 100 juta. Lapangan kerja baru pun muncul. Kini ada sekitar 50 homestay yang dibuka oleh warga di sana.

Hal sama dirasakan para penggerak wisata di Yogyakarta. Kemajuan teknologi justru memuluskan bisnis wisata. Beberapa bidang memang harus berubah menyesuaikan kondisi, tetapi kecerdasan buatan tidak bisa menggantikan sisi emosi yang menghidupkan dunia pariwisata.

Pekan ini, jadwal Dony Agus Saputro (36) sebagai pemandu wisata tergolong padat. Rabu (3/5) malam, ia memandu empat wisatawan Perancis menonton pertunjukan Ramayana Ballet di Purawisata, Yogyakarta. Keesokan harinya, Dony akan berangkat ke Malang untuk mengantar para tamunya menjelajahi sejumlah tempat wisata.

"Kami akan di Malang selama dua malam, setelah itu ke Gunung Bromo, dilanjutkan ke Kawah Ijen, Banyuwangi, lalu lanjut lagi ke Bali," kata Dony.

Yang menarik, Dony tak mendapat pesanan memandu para turis itu dari agen perjalanan wisata di Indonesia. Ia justru mendapat pesanan secara daring melalui Viator.com, situs jejaring para pemandu wisata dari berbagai belahan dunia. Lewat situs tersebut, para pemandu wisata seperti Dony bisa menawarkan jasa, sementara wisatawan dapat dengan mudah menemukan pemandu di negara yang hendak mereka kunjungi.

"Saya rutin mendapat pesanan untuk memandu wisatawan asing dari Viator," kata Dony yang mahir berbahasa Perancis dan menjadi pemandu wisata sejak tahun 2006.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah HPI Daerah Istimewa Yogyakarta Imam Widodo mengatakan, beberapa pemandu wisata di Yogyakarta telah memanfaatkan teknologi internet untuk mendukung kerja mereka. Oleh karena itu, para pemandu wisata di Yogyakarta tidak merasa terancam dengan hadirnya internet.

Sementara agen perjalanan di DIY justru merasakan dampak dari kehadiran situs layanan pemesanan tiket hotel dan transportasi, semisal Traveloka dan Agoda. Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY Sudiyanto mengakui, pendapatan agen perjalanan di DIY menurun setelah maraknya situs layanan pemesanan hotel dan transportasi daring tersebut.

(DIA/NIT/WER/HRS/EGI)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Mei 2017, di halaman 1 dengan judul "Hubungan Emosional Tak Tergantikan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com