JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapat kiriman karangan bunga dengan isi dukungan pengusutan kasus korupsi proyek e-KTP. Jumlah bunga yang dikirimkan mencapai belasan papan.
Pantauan Kompas.com, Jumat (5/5/2017), karangan bunga yang dikirimkan tersebut semuanya berasal dari satu organisasi lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernama Pekat IB (Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu).
(baca: Mabes Polri Terima Lebih dari 1.100 Karangan Bunga)
Karangan bunga itu diletakan di depan gedung baru atau gedung KPK merah putih. Hampir semua karangan bunga bertuliskan dukungan bagi KPK.
Di antaranya berbunyi "Pekat IB Mendukung KPK Tangkap dan Penjarakan Koruptor Save KPK DPD Pekat IB Jakarta Selatan Samsul akbar", "Pekat IB Mendukung KPK Pekat Bersama KPK Kuat Save KPK DPW Pekat IB Jabar", "Pekat IB Mendukung KPK Bongkar Semua Skandal Mega Korupsi, Save KPK DPW Pekat IB Sulsel" dan lainnya.
Hidayat, salah satu anggota Pekat IB yang mengantar bunga di lokasi mengatakan, karangan bunga tersebut dikirimkan oleh Pekat sebagai bentuk dukungan untuk KPK mengusut kasus korupsi, seperti korupsi e-KTP.
"Ini bentuk dukungan Pekat untuk KPK dalam menangani kasus korupsi e-KTP," kata Hidayat, di depan gedung KPK, di Jakarta, Jumat (5/5/2017).
(baca: Pimpinan DPR: "Demam" Karangan Bunga Jangan "Overdosis")
Pihaknya mengaku sudah mendapat izin dari KPK untuk meletakan karangan bunga di depan gedung. Hidayat menyebut, karangan bunga yang dikirimkan hari ini berjumlah 13 buah.
"Kemarin satu sudah, sekarang ada tiga belas. Jadi sudah empat belas," ujar Hidayat.
Pengirim seluruh karangan bunga itu hanya dari Pekat IB. Ia tidak tahu berapa nilai harga semua karangan bunga tersebut.
"Saya cuma mengantar," ujar Hidayat.
Pekat IB, lanjut dia, merupakan organisasi yang fokus ke masalah penegakan hukum. Ia mengatakan, belum lama ini Pekat IB melakukan aksi demo terkait korupsi e-KTP.
Karangan bunga ini, kata dia, bukan terinspirasi dari kiriman karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Bukan ikut-ikut, kita sudah aksi lebih dulu," jawab Hidayat.