Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Sebabkan Konflik, Polri Ingatkan Survei Bukan Hasil Mutlak

Kompas.com - 17/04/2017, 12:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengimbau masyarakat agar bijak menyikapi hasil survei maupun hitung cepat dalam penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Menurut dia, hasil survei tak bisa dijadikan patokan bahwa calon tertentu akan memenangkan kontestasi politik tersebut.

"Kalau survei katakan calon ini pemenang, mohon publik bijak dan yang dapat diyakini adalah hasil proses penghitungan yang resmi dilakukan lembaga yang punya tugas sesuai undang-undang," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/4/2017).

Masyarakat, kata Boy, harus menunggu penghitungan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendapatkan hasil riil. Sementara hasil survei hanya mengambil sampel dari 13.000 tempat pemungutan suara yang tersebar di Jakarta.

"Hasil survei bukan sebuah kepastian. Masyarakat harus diberi pemahaman soal ini," kata Boy.

(Baca juga: Kapolri Larang Pengerahan Massa Jelang Pencoblosan Pilkada DKI Jakarta)

Boy juga meminta lembaga survei untuk mencerahkan masyarakat agar tak menjadikan hasil penghitungannya sebagai acuan.

Sebab, dari pengalaman sebelumnya, hasil penghitungan tersebut berpotensi memunculkan gesekan antara pasangan pendukung calon ataupun calon itu sendiri. Padahal, hasil resmi dari KPU belum dirilis.

"Polri melihat potensi itu sebagai potensi yang tidak menguntungkan dalam berjalannya demokrasi yang kondusif dan aman," kata Boy.

Pilkada DKI Jakarta putaran kedua akan digelar Rabu (19/4/2017). Dua calon yang akan berhadapan yakni pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, serta pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

(Baca juga: Mendagri: Jangan karena Pilkada, Warga DKI Terpecah)

Kompas TV Masa Tenang Pilkada Jadi Kesempatan Warga Timbang Pilihan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com