Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Substansi Revisi UU MD3 Diprediksi Akan Meluas

Kompas.com - 11/04/2017, 07:30 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Kompas TV Pengamat: Revisi UU MD3 Jangan Jadi Politik Akomodasi- Satu Meja

"Apakah frase 'partai pemenang' selanjutnya akan dijadikan pasal tertulis atau kita bisa bahas selanjutnya," ujar dia.

Adapun Yandri Susanto dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengakui bahwa ada kemungkinan fraksi lain di luar PDI-P yang akan ikut meminta kursi pimpinan, baik di MPR maupun DPR.

Setidaknya, partai yang juga membidik kursi tersebut adalah Gerindra dan PKB yang masuk ke dalam lima besar partai pemenang pemilu di 2014 lalu.

Wacana ini telah bergulir sejak lama. Kuat kemungkinan dua partai tersebut akan memperjuangkan keinginannya pada rapat panja. Namun, tak menutup kemungkinan partai lainnya juga meminta jatah kursi pimpinan.

"Itu artinya harus dibahas secara serius dari hati ke hati. Jangan sampai pembahasan perubahan yang kedua ini membuat suasana di DPR menjadi tidak kompak atau satu sama lain saling menyandera. Sehingga pembahasan ini berlarut larut, situasi agak gaduh, itu enggak baik," kata Yandri.

Sedangkan Mukhamad Misbakhun dari Fraksi Partai Golkar menyampaikan pihaknya membuka peluang untuk mendiskusikan masalah tersebut.

Ia berharap muncul solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di DPR. Salah satunya berkaitan dengan kursi pimpinan DPR-MPR.

Adapun Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDI Perjuangan, menilai RUU tersebut merupakan inisiatif DPR dan telah melalui mekanisme yang berlaku hingga Surat Presiden (Surpres) RUU MD3 akhirnya dikeluarkan.

Ia tak memungkiri adanya kemungkinan terjadinya perubahan substansi. Namun sedianya, pembahasan hanya dilakukan terhadap hal-hal yang telah disepakati

"Kami menghormati mekanisme yang ada, sehingga kami lanjutkan ke pembahasan tanpa menutup kemungkinan terjadinya perubahan," kata Rieke.

"Tapi draf ini sudah ketok palu di paripurna. Sesuatu yang sudah disepakati di paripurna hanya bisa dicabut di paripurna," ujar dia.

(Baca juga: Bahas Usulan RUU MD3 Bersama DPR, DPD Sampaikan 12 Poin Usulan)

Lebih cepat lebih baik

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang turut hadir dalam kesempatan tersebut tak memberi banyak catatan. Bahkan, pihak pemerintah menyetujui seluruh poin Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) yang disampaikan DPR.

Pemerintah menilai, semakin cepat pembahasan tersebut dirampungkan maka akan semakin baik.

"Akan lebih elok karena sudah sama-sama sepakat, kita ambil sebuah pantun. Ikan sepat ikan gabus, semakin cepat semaki bagus," tutur Yasonna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com