"Pengamanan! Pengamanan!" ujar salah satu peserta sidang dari meja rapat.
"Pimpinan ambil alih!" ujar suara lain.
Suasana menjadi ricuh. Sejumlah personel Pengaman Dalam (Pamdal) maju ke depan ruang sidang untuk ikut mengamankan.
"Itu ngapain naik ke atas podium!" ujar suara lainnya.
Suara kemudian bersahut-sahutan lewat pengeras suara di meja rapat. Di tengah-tengah kerusuhan, sempat terdengar suara adzan yang mengalun dari pengeras suara.
Suara adzan tersebut dilanjutkan dengan baca-bacaan istigfar. Belakangan, suara nyanyian Indonesia Raya ikut mengalun di tengah-tengah kerusuhan.
"Jangan nyanyi. Menghina Indonesia Raya kalau rusuh," tutur GKR Hemas.
"Paripurna buka dulu lah. Dipimpin siapa terserah, tapi buka dulu. Pimpinan sementara enggak bisa otomatis," sahut anggota lainnya.
Kerusuhan berlangsung sekitar 30 menit. Hingga rapat dibuka, suara-suara interupsi terus diajukan.
Termasuk saat pimpinan DPD menunjuk Sekretaris Jenderal DPD untuk membacakan hasil panmus putusan MA.
Hingga Pukul 15.05 WIB, rapat masih diwarnai sahutan-sahutan interupsi.
"Kalau tidak bisa dilanjutkan kami skors," ucap Hemas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.