Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar DPR karena Tak Loloskan Komisioner Bawaslu, Ini Jawaban Pansel

Kompas.com - 30/03/2017, 18:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim panitia seleksi komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ramlan Surbakti, membantah jika pihaknya membeda-bedakan calon berdasarkan latar belakang calon tersebut.

Hal itu diungkapkan Ramlan untuk menanggapi cecaran pertanyaan anggota Komisi II DPR soal hasil seleksi pansel.

Lima anggota Bawaslu periode 2012-2017 yang mendaftar seluruhnya tak lolos. Sedangkan lima anggota KPU periode 2012-2017 yang mendaftar seluruhnya lolos hingga tahap uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

"Ini pertanyaan mengenai (kenapa) semua calon dari Bawaslu kok ditolak, KPU diterima. Kami enggak membeda-bedakan," kata Ramlan dalam rapat bersama Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/3017).

(Baca juga: DPR Pertanyakan Alasan Pansel Tak Loloskan Ketua Bawaslu)

Ramlan Surbakti menjelaskan, lima anggota Bawaslu tersebut gugur pada tahap yang berbeda-beda.

Tiga orang tak lolos pada tahap kedua, yakni tahap seleksi administrasi. Sedangkan dua anggota lainnya, yaitu Ketua Bawaslu Muhammad dan anggota Bawaslu Wihdatiningtyas sempat masuk ke tahap tiga.

Dalam rapat, beberapa anggota Komisi II menanyakan alasan mengapa Ketua Bawaslu, Muhammad tak lolos. Bahkan, beberapa anggota sempat meminta Pansel untuk membuka data hasil seleksi agar alasan tidak lolosnya sejumlah calon bisa lebih jelas.

Ramlan menuturkan, secara pribadi dirinya mengenal Muhammad, namun ia menolak memenuhi permintaan Komisi II untuk membuka data hasil seleksi.

"Bagi saya pribadi, tak ada masalah. Karena Muhammad ini, saya promotornya. Dia mahasiswa saya dulu. Jadi saya kenal banyak," kata Ramlan.

"Tapi kami tidak bisa membuka data yang kami miliki," ucapnya.

Sebab, lanjut dia, data-data yang diterima pansel dari instansi lain hanya untuk keperluan pansel dan tidak untuk dibagikan ke publik.

"Kami harus dapat izin dari instansi yang memberikan itu," tutur Ramlan.

Kompas TV DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com