Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Hasil Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota KPU-Bawaslu

Kompas.com - 29/03/2017, 10:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR akhirnya memutuskan untuk menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 nama calon Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan 10 nama calon Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Rencananya, uji kelayakan dan kepatutan digelar pada 3 hingga 4 April. Keputusan tersebut diambil setelah Komisi II menggelar rapat internal pada Senin (27/3/2017) lalu.

Meski demikian, masih ada beberapa fraksi yang terlihat belum sepakat dengan keputusan tersebut.

(Baca: Ketua Komisi II Sebut Uji Kelayakan Komisioner KPU-Bawaslu Awal April)

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi II, Rambe Kamarul Zaman saat dihubungi, Selasa (28/3/2017).

"Demokrat ingin mempersoalkan soal panselnya (panitia seleksi) untuk diundang, Gerindra juga begitu, ya sudah silakan," ujar Rambe.

Ia menambahkan, fraksi-fraksi yang belum sepakat menggelar uji kelayakan dan kepatutan mempersoalkan kapasitas beberapa anggota pansel.

Selain itu mereka juga mempermasalahkan proses seleksi yang dinilai kurang terbuka. Ia juga mengatakan selama ini perdebatan terkait penundaan uji kelayakan dan kepatutan calon Komisioner KPU dan Bawaslu bukan disebabkan adanya pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu.

Sebab, Undang-undang Pemilu baru tidak berlaku surut terhadap hasil seleksi Komisioner KPU dan Bawaslu sebelumnya.

Ia menambahkan, jika nantinya dalam undang-undang baru mengharuskan penambahan jumlah penyelenggara pemilu, Presiden Joko Widodo bisa menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk melangsungkan seleksi tambahan.

(Baca: DPR Proses Uji Kelayakan calon Anggota KPU-Bawaslu disertai Catatan)

Hal itu sekaligus membantah pernyataan Ketua Komisi II Zainudin Amali yang mengungkapkan isi perdebatan di internal Komisi II terkait penyelenggaraan uji kelayakan dan kepatutan.

Seusai memimpin rapat, Amali menyatakan perdebatan terjadi karena ada beberapa fraksi yang menginginkan uji kelayakan dan kepatutan digelar setelah undang-undang yang baru rampung.

Sebab mereka khawatir hasil seleksi yang telah ditetapkan kemudian digugat karena tidak sesuai undang-undang yang baru.

Keberatan beberapa fraksi terkait hasil kerja pansel juga disampaikan Wakil Ketua Komisi II dari Fraksi Demokrat, Fandi Utomo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com