Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Artis Jadikan Narkoba sebagai Gaya Hidup

Kompas.com - 25/03/2017, 21:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sub Direktorat Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar Ricky Yanuarfi menganggap kalangan pekerja seni rentan bersentuhan dengan narkoba.

Kerentanan itu, menurut dia, lantaran zat adiktif tersebut dianggap sudah umum digunakan sebagai bagian dari gaya hidup.

"Artis anggap jadi gaya (hidup). Mereka sangat rentan (terjerat narkoba). Artis itu banyak yang pakai," ujar Ricky dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (25/3/2017).

Seharusnya, lanjut Ricky, sebagai public figure, artis bisa menjadi contoh bagi para penggemar. Aparat pernah menangkap artis yang memiliki banyak fan, seperti Eza Gionino dan Sammy Simorangkir. 

(Baca: Ridho Roma Ditangkap Bersama Temannya Berinisial S)

Ada juga artis penyanyi Ridho Rhoma yang baru tertangkap siang tadi. 

Dan salah satu kasus narkoba menonjol yang melibatkan artis tahun ini yaitu penangkapan Andika eks personel band Peterpan.

Ia diketahui mengonsumsi narkoba jenis tembakau Gorilla. 

Ricky khawatir penggemar meniru yang dilakukan idola. Dan itu akan berdampak pada peningkatan pengguna narkotika.

"Dan mereka (para artis) berpikir sehabis narkoba bisa nyanyi lagi. Jangan begitulah," kata Ricky.

Ricky mengatakan, hampir semua lapisan masyarakat kini bisa menikmati narkoba. Bahkan sekarang, pengguna narkoba tak lagi berpenampilan urakan dan "junkies". 

(Baca: Ridho Rhoma Ditangkap Saat Mengonsumsi Narkoba)

"Yang rapi juga ada yang pakai," kata dia.

Jenis-jenis narkotika pun kini kian beragam. Dengan banyak jenis itu, narkoba tak hanya dinikmati kalangan menengah ke atas, tetapi juga menengah ke bawah.

"Memengah ke atas sabu karena bikin stimulan, percaya diri. Menengah ke bawah putau, cimeng (ganja). Gampang didapat harga murah, nge-fly sempurna," kata Ricky.

Kompas TV Sebanyak 100 narapidana Lapas Cipinang, Jakarta, hari ini dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com