Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Cerita yang Tidak Kunjung Berakhir di Istana

Kompas.com - 20/03/2017, 06:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Tersebutlah di periode kedua itu sejumlah kasus korupsi yang melibatkan petinggi dan hampir semua unsur Partai Demokrat dalam kasus Wisma Atlet, Proyek Hambalang, dana operasional menteri, dan korupsi di Kementerian Enerdi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tidak dilindungi

Untuk kasus korupsi ini, SBY tidak melindungi. Ketua umum, bendahara umum, pendiri, penasihat, anggota DPR dan menteri dari Partai Demokrat dibiarkan SBY diseret ke pengadilan dan dipenjara karena terbukti korupsi.

Sebelum masa pesta-pesta itu usai, SBY sebagai Kepala Negara menyaksikan cuci piring dilakukan di periode kedua. Menyesakkan. Namun, tidak ada pilihan.

Sebagai pendiri, SBY kemudian mengambil alih kendali Partai Demokrat yang terhuyung-huyung karena nyaris semua jajaran pengurusnya terjerat korupsi. Setahun sebelum Pemilu 2014, SBY dipilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa Partai Demokrat di Bali, 31 Maret 2013.

Tidak mudah mengambil kendali partai saat itu. Heru Lelono, orang kepercayaan SBY sejak tahun 2000 menyebut, Partai Demokrat sedang "nyungsep". Mengembalikan kejayaan Partai Demokrat menjadi beban terberat SBY di akhir pemerintahannya. 

Jaya di Pemilu 2009 dengan 20,85 persen suara, Partai Demokrat hanya meraih 10,19 persen suara di Pemilu 2014. Sekitar separuh pemilih Partai Demokrat 2009 tidak lagi memilih Partai Demokrat di Pemilu 2014.

Periode kedua SBY berakhir. Tidak hanya pesta-pesta, tetapi cuci piring atas pesta-pesta itu juga terjadi di periode kedua. Dan, cuci piring itu tampaknya tidak berhenti di akhir periode SBY saja. Pemerintahan berganti, cuci piring atas pesta-pesta sebelumnya tengah dilakukan KPK.

Upaya akhiri cerita

Bersamaan dengan pertemuan SBY sebagai Presiden keenam RI dan Presiden Joko Widodo yang dirancang dan dinanti-nantikan pada 9 Maret 2017 lalu, surat dakwaan kasus E-KTP dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Puluhan pejabat pemerintah, anggota DPR, dan swasta disebut dalam surat dakwaan untuk terdakwa Irman dan Sugiharto dari Kementerian Dalam Negeri.

Seperti diketahui, proyek E-KTP yang diduga merugikan keuangan negara Rp 2,5 triliun ini digagas sejak 2009 dan dijalankan sampai sekarang.

Pesta-pesta yang dilakukan di periode pemerintahan sebelumnya, saat ini memasuki era cuci piringnya. Tidak ada pesta yang tak usai tertegaskan lagi. Mereka yang telah berpesta, meninggalkan piring kotor dan diketahui jejaknya tengah berhadapan dengan KPK.

Di tangan para penyidik KPK yang bekerja dalam sunyi, kita berharap cerita pesta terkait proyek E-KTP ini ada akhirnya. Kita tidak ingin menambah cerita tidak selesai di lingkaran Istana.

Apa cerita yang tidak selesai di Istana? 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com