"Pelaku melakukan berbagai modus. Salah satunya melobi aparat. Maka (aparat) harus menyamakan pola pikir dan pola tindak demi keselarasan yang efektif dan efisien," ujar dia.
Para penyelidik dan penyidik diharapkan memahami rantai bisnis perikanan secara menyeluruh sehingga dapat mengaplikasikan prosedur dan metode pengumpulan bahan keterangan secara efektif dan akurat dalam kepentingan penyelidikan atau penyidikan.
Dengan demikian, penyelidik dan penyidik lintas instansi itu bisa menciptakan terobosan penegakan hukum bidang perikanan dan kelautan.
Kepercayaan dan hubungan personal
Tidak hanya membangun kapasitas, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berpesan agar penyidik yang ikut pendidikan bersama di IFFAI membangun kepercayaan dan hubungan personal satu sama lain.
"Kalau hubungan personal terbentuk, sudah kenal, yang polisi kenal sama teman-teman TNI AL, kenal sama pemain di KKP, siapa yang main di Bakamla, atau siapa sih jaksanya, saling percaya, semua menjadi serba mudah," ujar Tito.
Hubungan personal serta rasa saling percaya lintas institusi itu, lanjut Tito, juga dapat mengatasi persoalan ego sektoral.
"Kalau sampai enggak ada trust, enggak ada hubungan personal, ya sudah. Mulai berkutat pada masing-masing ketetapan, bertahan pada dasar hukum masing-masing, ribut cari pasal ini pasal ini. Ego sektoralnya muncul," ujar Tito.
"Tapi kalau ada trust, ada hubungan personal, yang tadinya ada legal gap, hambatan hukum, itu gampang-gampang saja tuh dicari persamaannya. Sudah, yang penting beres. SOP-nya berbeda, tapi karena sudah kawan, gampang saja. Hal-hal sulit menjadi mudah," lanjut dia.
(Baca: Kapolri Berpesan Penyidik Kejahatan Kelautan Bisa Bangun Hubungan Personal)
Tito mengatakan, penegakan hukum di sektor kelautan dan perikanan sangat bergantung pada informasi intelijen. Rasa saling percaya dan hubungan personal diharapkan memperlancar pertukaran informasi intelijen itu.
"Di KKP punya informasi, Polri punya informasi, Bakamla punya informasi, TNI AL punya informasi. Semua punya informasi. Tapi kalau mau sharing informasi, syarat terpentingnya adalah trust. Cuma satu kata itu," ujar Tito.
Komandan KRI Siribua, Kapten Laut Rachmat Firdaus yang menjadi peserta pendidikan bersama mengaku senang mendapatkan kesempatan mengikuti IFFAI.