Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Berpesan Penyidik Kejahatan Kelautan Bisa Bangun Hubungan Personal

Kompas.com - 16/03/2017, 23:57 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian berpesan agar penyidik yang ikut pendidikan bersama di International Fish Force Academy of Indonesia (IFFAI) bisa membangun kepercayaan dan hubungan personal satu sama lain.

Dengan demikian, penegak hukum di laut dipastikan harmonis serta sineris.

"Kalau hubungan personal terbentuk, sudah kenal, yang polisi kenal sama teman-teman TNI AL, kenal sama pemain di KKP, siapa yang main di Bakamla, atau siapa sih jaksanya, saling percaya, semua menjadi serba mudah," ujar Tito dalam acara pembukaan IFFAI di Gedung Mina Bahari, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).

Diketahui, terdapat 24 penyidik dari Polri, TNI AL, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Keamanan Laut yang ikut dalam pendidikan bersama itu. Unsur Kejaksaan Agung juga turut dalam pendidikan itu.

Hubungan personal serta rasa saling percaya lintas institusi, lanjut Tito, juga dapat mengatasi masalah ego sektoral.

"Kalau sampai enggak ada trust, enggak ada hubungan personal, ya sudah. Mulai berkutat pada masing-masing ketetapan, bertahan pada dasar hukum masing-masing, ribut nyari pasal ini pasal ini. Ego sektoralnya muncul," ujar Tito.

"Tapi kalau ada trust, ada hubungan personal, yang tadinya ada legal gap, hambatan hukum, itu gampang-gampang saja dicari persamaannya. Sudah, yang penting beres. SOP-nya berbeda, tapi karena sudah kawan, gampang saja. Hal-hal sulit menjadi mudah," lanjut dia.

Tito mengatakan, penegakan hukum di sektor kelautan dan perikanan sangat bergantung pada informasi intelijen. Rasa saling percaya dan hubungan personal diharapkan memperlancar tukar menukan informasi intelejen itu.

"Di KKP punya informasi, Polri punya informasi, Bakamla punya informasi, TNI AL punya informasi. Semua punya informasi. Tapi kalau mau sharing informasi, syarat terpentingnya adalah trust. Cuma satu kata itu," ujar Tito.

Pendidikan bersama selama 10 hari itu akan digelar di Jakarta Centre for Law Enforcement Cooperation (JCLEC), Semarang, Jawa Tengah.

Pendidikan dan pelatihan gelombang pertama ini akan didukung oleh pendidik dari Australian National Centre for Ocean Resources and Security, University of Wollongong Australia, Norwegian National Advisory Group Against Organized IUU Fishing dan Norwegian National Crime Investigation Services.

Para pengajar ini juga mewakili Interpol Fisheries Crime Working Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadir Open House di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com