Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Romi: Lulung Masih Pimpinan DPRD DKI

Kompas.com - 14/03/2017, 16:08 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy memastikan Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung masih pada posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Bahkan, menurutnya secara yuridis, Lulung juga masih terdaftar sebagai kader PPP. Hal itu diungkapkannya menyusul pemecatan Lulung oleh Djan Faridz Senin (13/3/2017) kemarin.

"Dia masih ada di posisinya (sebagai kader PPP dan pimpinan DPRD DKI)," kata Romahurmuziy saat dikonfirmasi, Selasa (14/3/2017).

Politisi yang akrab disapa Romi itu menegaskan, kepengurusannya lah yang memiliki legalitas hukum. Ole karena itu, Djan Faridz tak memiliki kewenangan secara hukum memecat kader dari partai.

"Lucu saja. Djan enggak punya legalitas, kok mecat. Seribu kali pecat juga enggak ngaruh, kok," tuturnya.

(Baca: Lulung: Saya Bilang Ini Pemecatan Lucu-lucuan)

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menjelaskan, posisi Djan Faridz sebagai ketua umum tidak memiliki legalitas berdasarkan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.

Oleh karena itu, keputusan Djan Faridz terhadap Lulung dan sembilan anggota DPRD DKI dari Fraksi PPP lainnya dianggap tidak memiliki implikasi yuridis.

"Haji Lulung masih anggota PPP meski sudah tidak lagi menjadi sudah tidak lagi menjadi Ketua DPP PPP karena sudah ada Muswil PPP DKI delapan bulanan yang lalu yang memilih Abdul Azis sebagai Ketua DPW baru," ucap Anggota Komisi III DPR RI itu.

Adapun alasan Djan memecat Lulung dan sembilan anggota PPP lainnya itu terkait sikap dan pernyataan dukungan terhadap pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua.

Sikap Lulung dinilai bertentangan dengan keputusan DPP PPP yang mendukung pasangan calon nomor pemilihan 2, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat.

Kompas TV Lulung Deklarasi Dukung Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakar Airlangga Saat Ditanya Soal Duet Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Kelakar Airlangga Saat Ditanya Soal Duet Khofifah-Emil di Pilkada Jatim

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan Sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan Sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Watimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com