JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahwa Presiden Joko Widodo ingin betul-betul membangun negara ini. Meski demikian, SBY yang juga sempat menjabat selama 10 tahun sebagai Presiden, sempat melontarkan candaan ke Jokowi.
"Kalau seloroh saya, Presiden ini hidupnya tidak tenang, kiri salah kanan salah, maju kena mundur kena itu," kata SBY dalam jumpa pers bersama Presiden Jokowi, di Teras Istana Merdeka, Kamis (9/3/2017).
"Dan itu saya sampaikan juga kepada beliau, saya alami juga dulu ketika 10 tahun memimpin Indonesia," tambahnya.
(Baca: Di Depan SBY, Jokowi Bicara Pentingnya Komunikasi Presiden dan Mantan Presiden)
Meski begitu, SBY meyakini bahwa Jokowi akan terus tegar dalam menghadapi berbagai ujian sejarah yang terjadi saat ini. SBY mendoakan pemerintahan Jokowi berjalan dengan baik hingga 2019 nanti.
"Kita doakan semoga separuh perjalanan, bulan depan ini sudah separuh jalan kabinet yang beliau pimpin, tinggal separuh jalan lagi. Harapan saya semakin sukses, kalau pemerintah sukses kan rakyat kita juga senang," ucap SBY.
SBY mengatakan, dalam pertemuan empat mata dengan Jokowi, ia sempat memberikan penjelasan terkait sejumlah hal. Namun, SBY tidak bersediamenjelaskan apa saja penjelasan yang ia berikan.
(Baca: Hubungi Mensesneg, Sekjen Demokrat Sampaikan SBY Ingin Bertemu Jokowi)
Dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (1/2/2017), SBY merasa perlu bertemu untuk membicarakan banyak hal terkait berbagai isu, terutama soal tuduhan yang selama ini diarahkan kepadanya.
"Saya sebetulnya ingin melakukan klarifikasi secara baik dengan niat dan tujuan baik supaya tidak menyimpang, baik Pak Jokowi maupun saya, prasangka, praduga, perasaan enak atau tidak enak, atau saling curiga," ucap SBY.
SBY kembali menyinggung soal dirinya yang dituduh menggerakkan dan mendanai aksi 4 November 2016, kemudian soal tuduhan dirinya terlibat upaya makar. Bahkan, tuduhan dia memerintah mengebom Istana.
(Baca: Jokowi dan SBY "Ngobrol" Empat Mata di Teras Istana)
"Oleh karena itu, bagus kalau saya bisa bertemu, sekali lagi blakblakan apa yang terjadi, apa yang beliau dengar supaya ada dialog, mana yang benar, mana yang tidak benar," ucap SBY.
SBY mengaku mendapat informasi ada tiga orang yang melarang Jokowi bertemu dengannya. SBY tak menyebut siapa sumber tersebut.
"Tetapi, dilarang dua, tiga, orang di sekeliling beliau. Dalam hati saya, hebat juga yang bisa melarang Presiden kita untuk bertemu sahabatnya yang juga mantan presiden," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.