JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar tak menutup kemungkinan mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk menjadi calon Gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jawa Barat 2018. Sinyal itu diberikan Ketua Mahkamah Partai Golkar Kahar Muzakir.
Dedi Mulyadi yang juga merupakan Ketua DPD Golkar Jawa Barat dianggap sudah cukup dikenal masyarakat.
"Kalau bupati lah iya (tinggi popularitasnya)," kata Kahar saat ditemui di Fraksi Partai Golkar, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Meski begitu, Kahar menilai Pilkada Jabar 2018 masih terlalu jauh. Golkar, kata dia, selalu melihat perkembangan survei. Jika survei terhadap seorang figur tinggi maka Golkar akan mendukungnya.
(Baca: Ridwan Kamil Siap Maju ke Pilgub Jabar jika... )
"Kami kan selalu lihat perkembangan survei ke mana. Yang surveinya tinggi akan kami dorong. Kalau rendah, kami dorong mobil mogok dong," kata Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI itu.
Beberapa waktu lalu, pengurus DPD Golkar Jawa Barat, MQ Iswara, mengatakan bahwa Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi siap mencalonkan diri dalam Pilkada Jabar 2018 mendatang.
"Iya, Pak Ketua siap maju. Beliau selama ini sering melakukan roadshow," kata Iswara dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/2/2017).
Ia meyakini, Dedi Mulyadi akan unggul bersaing dengan nama-nama yang santer disebut akan maju dalam perhelatan lima tahunan di Jawa Barat, seperti Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar.
Sementara itu, Dedi melihat dari dua kali pengalaman Pilkada Jabar sebelumnya, sosok calon yang mendapatkan hasil survei dengan elektabilitas tertinggi selalu berada di posisi paling buncit pada hari pemungutan suara.
(Baca: Bupati Tasik Ajak Rhoma Irama Jadi Pendamping di Pilgub Jabar)
Artinya, kata dia, ada beberapa hal dalam dinamika masyarakat Jawa Barat yang tak terdeteksi oleh lembaga survei selama ini. Hal ini yang nantinya akan mendapatkan perhatian khusus oleh internal partainya.
"Ini ada dinamika di masyarakat yang tak bisa dideteksi oleh lembaga survei. Pada dua kali Pilgub Jabar, sosok calon yang memiliki elektabilitas paling tinggi selalu berada di posisi ketiga. Jadi kalau ditanya kesiapan Pilgub ke saya, saat ini saya hanya bilang biar masyarakat Jabar yang memutuskan," kata Dedi kepada wartawan seusai kunjungannya ke Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (6/3/2017).