Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jelang Penutupan, 25 Orang Daftar Seleksi Hakim MK

Kompas.com - 02/03/2017, 21:45 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pendaftaran calon hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akan berakhir pada Jumat (3/3/2017) besok.

Sehari menjelang penutupan pendaftaran, Kamis (2/3/2017), minat para bakal calon cukup tinggi.

Mereka yang mendaftarkan diri akan menggantikan posisi Patrialis Akbar.

"Tadi saya cek di sekretariat ada 25 orang. Kami harapkan ada penambahan besok," kata Ketua Panitia Seleksi calon hakim MK, Harjono, saat dihubungi, Kamis (2/3/2017).

Menurut Harjono, peserta terdiri dari kalangan praktisi dan akademisi.

Dari jumlah itu, akademisi lebih mendominasi. Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada Jumat (10/3/2017) mendatang, melalui harian umum nasional dan laman Kementerian Sekretariat Negara.

Berikutnya, pada Senin (13/3/2017), calon hakim akan menjalani tes wawancara.

Salah satu syarat mendaftarkan diri, calon hakim membuat analisis salah satu putusan MK sepanjang 10-20 halaman.

Pansel akan mengajukan pertanyaan terkait analisis yang dibuat.

"Kalau ada yang ingin ditanyakan oleh pansel, akan ditanyakan analisis dari peserta yang lolos seleksi administrasi," ujar Harjono.

Harjono mengatakan, Pansel belum menetapkan pihak luar yang akan diundang sebagai hakim panel. Keputusannya baru akan disampaikan pada Selasa (14/3/2017).

"Nanti kami sepakati pakar atau dari universitas," kata dia. 

Seperti diberitakan, Patrialis mengundurkan diri dari MK pasca ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ia terjerat kasus dugaan suap uji materi Undang-undang nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan di MK.

Kompas TV Hakim Konstitusi non aktif. Patrialis Akbar menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di gedung Komisi Pemberantas Korupsi, Jakarta. Ia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap lebih dari 2 miliar Rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Nasional
26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

Nasional
Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com