Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: RI Harus Optimal Manfaatkan Kerja Sama dengan Saudi

Kompas.com - 02/03/2017, 10:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi telah menandatangani 11 nota kesepahaman (MoU) kerja sama bilateral.

Namun, berhasil atau tidaknya kerja sama itu dibangun, tergantung pada kementerian teknis yang bakal mengeksekusinya.

“Kita enggak tahu (seberapa besar efek kerja sama itu), tergantung technical ministry,” kata pengamah hubungan internasional Universitas Indonesia, Evi Fitriani, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/3/2017).

Menurut dia, bantuan yang diberikan Arab Saudi kepada sebuah negara cukup besar. Sebagai contoh, ketika Amerika Serikat mengalami krisis minyak, saat itu dana yang dialirkan Arab Saudi untuk membantu negara Paman Sam itu cukup membantu proses pemulihan.

“Saya pikir tidak ada salahnya di Indonesia, oke investasi, tapi untuk menciptakan lapangan kerja, transfer of technology, pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Dari sisi kedekatan, ia menambahkan, hubungan Arab Saudi dan Indonesia sebenarnya cukup baik, khususnya di bidang kultural dan agama.

Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

(Baca: Ini 11 MoU yang Telah Diteken Indonesia-Arab Saudi)

Oleh sebab itu, hubungan baik tersebut sebaiknya ditingkatkan lewat sektor lain, seperti perdagangan atau kerja sama dalam memberikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Saudi.

Selain itu, ia mengatakan, Indonesia harus memanfaatkan semaksimal mungkin peluang kerja sama yang ada.

Menurut dia, saat ini Arab Saudi memiliki kecenderungan lebih terbuka dalam menjalin kerja sama dengan negara lain.

“Mereka perlu penyegaran juga, karena kemajuan ekonomi sekarang adanya di Asia dan Asia Tenggara. Mereka sekarang lebih terbuka tidak seperti dulu yang tertutup karena kekhawatiran akan terjadinya Arab Spring," ujar Evi.

Lebih jauh, ia mengatakan, kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi juga dapat menjadi opsi bagi pemerintah dalam menjalin kerja sama dengan negara lain, yang selama ini dikenal dekat dengan China.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menginstruksikan menteri-menteri yang menandatangani nota kesepahaman dengan Arab Saudi untuk segera menindaklanjutinya.

"Untuk menindaklanjuti pertemuan di antara kedua pemimpin, maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan itu dengan mengirimkan para menterinya," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Kompas TV Kunjungan Raja Salman membuka banyak peluang bagi kerjasama Indonesia dan Arab Saudi. Apa saja yang bisa dilihat dari pertemuan ini? Untuk membahasnya sudah pengamat politik timur tengah Hasibullah Satrawi dan utusan khusus Presiden RI untuk timur tengah Alwi Shihab.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Hindari Sanksi Berat dari Pemerintah Arab Saudi, Komisi VIII Minta Jemaah Haji Nonvisa Haji Segera Pulang

Nasional
LIVE STREAMING: Jemaah Haji Indonesia Mulai Prosesi Wukuf di Arafah Hari Ini

LIVE STREAMING: Jemaah Haji Indonesia Mulai Prosesi Wukuf di Arafah Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com