Investasi hingga Perdamaian Dunia
Presiden Jokowi dan Raja Salman sepakat terus meningkatkan kerjasama di bidang perdagangan dan investasi.
Retno Marsudi mengatakan, di bidang perdagangan, Presiden Jokowi mendorong terciptanya perdagangan bebas hambatan.
"Presiden mengajak Raja untuk menghilangkan hambatan perdagangan. Indonesia mengharapkan diberikan kemudahan akses pasar bagi produk-produk Indonesia," ujar Retno.
Terutama, bagi produk-produk halal. Misalnya produk perikanan, obat- obatan, peralatan kesehatan dan produk garmen.
(Baca: Ini Topik yang Dibahas Presiden Jokowi dan Raja Salman)
Sementara dalam hal investasi, Presiden Jokowi menyambut baik dengan ditandatanganinya nota kesepahaman refining development masterplan program di Cilacap antara Pertamina dengan Aramco dengan total nilai investasi sebesar 6 miliar dollar AS.
Keduanya pun berencana bekerjasama untuk program serupa di sejumlah daerah lain di Indonesia.
Misalnya di Dumai, Bontang dan Balongan. Untuk mempercepat kerja sama kedua negara, Presiden Jokowi dan Raja Salman memerintahkan menteri-menterinya untuk langsung melaksanakan pembicaraan teknis demi mempercepat pelaksanaan kerjasama itu.
"Untuk menindaklanjuti pertemuan antara kedua pemimpin, maka kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan itu dengan mengirimkan para menterinya," ujar Retno.
Di luar topik perdagangan dan investasi, Presiden Jokowi dan Raja Salman juga bicara topik lain, yakni kuota haji dan warga negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.
"Soal kuota haji, Presiden Jokowi mengapresiasi pengembalian kuota haji Indonesia ke tingkat yang normal, yaitu 211.000 dan pemberian kuota tambahan untuk tahun 2017 sebesar 10.000," ujar Retno.
Sementara soal WNI di Arab, Jokowi menitipkan mereka ke Raja Salman agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan. Perdamaian dunia juga menjadi salah satu topik yang dibahas Presiden Jokowi dengan Raja Salman.