Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diharapkan Lakukan Upaya Diplomasi Maksimal dengan Raja Salman

Kompas.com - 27/02/2017, 13:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid berharap pemerintah bisa melakukan upaya diplomasi maksimal dengan kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Upaya diplomasi tersebut dilakukan antar dua negara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

"Misalnya sikap terhadap perkembangan kawasan di Timur Tengah, juga komitmen bersama mendorong Palestina merdeka, dan terakhir untuk mengundang investasi Arab Saudi di Indonesia. Sejak harga minyak dunia turun, negara-negara Arab tengah melalukan diversifikasi investasi, ini peluang bagi Indonesia," ujar Meutya melalui keterangan tertulis, Senin (27/2/2017).

Hubungan Indonesia dan Arab Saudi, lanjut dia, tak selamanya terjalin dengan baik. Hubungan kedua negara diwarnai sejumlah perbedaan pendapat, seperti perbedaan terkait operasi bersama terhadap Yaman.

(Baca: Pertama Kali setelah 47 Tahun, Ini Arti Penting Kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia)

Perbedaan lainnya yaitu Indonesia menjadi penengah terhadap konflik Arab Saudi dengan Iran. Hal ini membawa dampak kerawanan geopolitik di Timur Tengah, serta menimbulkan kembali konflik Sunni-Syiah yang diwakili kedua negara.

Selain itu, ada pula permasalahan terkait Tenaga Kerja Indonesia yg berada di Arab Saudi dan beberapa warga negara Indonesia yang saat ini tengah menghadapi hukuman mati di negara tersebut.

Lebih jauh, kedatangan Raja Salman, kata dia, juga membawa harapan baru bagi Indonesia serta bisa dimanfaatkan untuk memperkuat posisi Indonesia secara global. Kedekatan hubungan Indonesia dan Arab Saudi juga diharapkan dapat memperkuat kemerdekaan Palestina dari Israel.

(Baca: Yang Beda dari Penyambutan Jokowi untuk Raja Arab Saudi...)

"Kedatangan Raja Saudi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia serta negara Islam terbesar yang melaksanakan sistem demokrasi di negaranya," kata Politisi Partai Golkar itu.

Raja Salman akan berada di Jakarta dari Rabu (1/3/2017) hingga Sabtu (4/3/2017). Selanjutnya, rombongan Raja Salman akan terbang ke Bali untuk berlibur hingga Kamis (9/3/2017).

Lawatan Raja Arab Saudi yang pertama kali sejak 47 tahun ini menyertakan 1.500 orang. Raja Salman akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, lalu berkunjung ke Masjid Istiqlal, berpidato di Gedung DPR dan menerima Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Hotel Rafles.

Kompas TV Persiapan pertunjukan sendra tari di kawasan Badung, Bali seperti ini adalah pemandangan sehari-hari untuk memanjakan turis di Pulau Dewata. Namun, bisa jadi lebih istimewa jika nanti yang hadir di sini adalah rombongan Raja Arab Saudi. Yaâ?¦ Pulau Dewata tengah bersiap menyambut rombongan Raja Salman dari Arab Saudi, yang akan berada di Bali selama 5 hari, dari 4 hingga 9 Februari 2017. Meski ada rombongan Kerajaan Arab Saudi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan tidak ada penutupan area khusus atau pun sterilisasi, agar wisatawan lain tidak merasa terganggu. Lalu, kira-kira lokasi mana saja yang akan dikunjungi Raja Arab Saudi dan rombongannya? Sementara itu, menurut ikatan agen tour dan perjalanan Indonesia, rombongan Raja Arab Saudi akan menginap di 4 hotel di kawasan Nusa Dua, Bali, yakni St Sun Regis, Ritz-Carlton, Laguna, dan Hilton. Kunjungan Raja Arab Saudi tak jarang membawa rombongan yang tidak sedikit. Seperti tayangan ini, saat Raja Salman mengunjungi Jepang pada 2014 lalu. Hubungan Indonesia dengan Arab Saudi selama ini masih terjaga dengan baik. Selain kunjungan kenegaraan, kedatangan Raja Salman ke Indonesia kali ini juga membawa investasi 94 triliunan rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com