Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada GNPF-MUI dan FPI, Wiranto Jamin Penegakan Hukum Tanpa Rekayasa

Kompas.com - 09/02/2017, 19:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain tentang aksi 11 Februari 2017 mendatang, pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) juga membahas penegakan hukum di Indonesia.

Kepada para tokoh ormas Islam itu, Wiranto mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang mewujudkan penegakan hukum yang seadil-adilnya.

"Pemerintah sekarang ini sedang membangun kebaikan bagi masyarakat dalam hal ketertiban dan keamanan yang merupakan tugas saya. Kami akan tetap menegakan hukum secara bermartabat," ujar Wiranto usai pertemuan yang digelar di rumah dinasnya, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).

Wiranto menegaskan kembali soal komitmen pemerintah untuk mewujudkan penegakan hukum yang bersifat tidak tebang pilih, proporsional, dan antirekayasa.

(Baca: Bahas Aksi 11 Februari, Tim Advokasi GNPF MUI Temui Wiranto)

Menurut Wiranto, masyarakat sudah banyak merugi akibat penegakan hukum yang tebang pilih. Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir mendukung langkah pemerintah tersebut.

"Penegakan hukum yang berkeadilan pun sudah kami sepakati. Hukum itu harus kita tegakkan secara bermartabat, tanpa rekayasa, tanpa menimbulkan keresahan dan gejolak di masyarakat yang belakangan ini mengalami pasang surut," ujar dia.

Sementara, pimpinan FPI Rizieq Shihab mengapresiasi kepemimpinan Wiranto yang disebutnya memiliki komitmen tinggi terhadap penegakkan hukum yang seadil-adilnya di Indonesia.

"Beliau punya komitmen luar biasa untuk hukum tanpa direkayasa, tapi yang berkeadilan. Ini suatu hal yang luar biasa dan kami sambut. Semoga penegakkan hukum ke depannya lebih profesional," ujar Rizieq.

Pertemuan Wiranto dengan Rizieq dan tokoh ormas Islam lainnya itu berlangsung sekitar satu jam.

(Baca: Wiranto Kedatangan Kawan Lama, Rizieq Shihab...)

Meski pertemuan itu disebut hangat karena Wiranto dan Rizieq sudah berkawan sejak sebelum reformasi, tapi wartawan tidak diperkenankan untuk merekamnya.

Usai pertemuan, Wiranto dan tokoh ormas Islam itu menggelar konferensi pers dan ditutup dengan berjabat tangan sembari cium pipi kiri dan kanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com