Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Tegaskan Helikopter AW 101 Dibeli TNI AU, Bukan Setneg

Kompas.com - 07/02/2017, 13:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan, pembelian helikopter AgustaWestland 101 (AW 101) berasal dari TNI AU, bukan dari Sekretariat Negara.

"Saya tegaskan, anggaran yang digunakan untuk pembelian helikopter AW 101 adalah anggaran AU, bukan Setneg," ujar Hadi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Pernyataan Hadi ini sekaligus membantah pernyataan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang mengatakan pengadaan AW 101 merupakan perencanaan dan penganggaran dari Kementerian Sekretariat Negara.

Selain soal rencana anggaran, proses pengadaan AW 101 pun dilakukan oleh TNI AU. Hadi memastikan bahwa rangkaian proses pembelian AW 101 diketahui pula oleh Kementerian Pertahanan sebagai kementerian induk tiga matra TNI.

(Baca: Merasa Akan Diganti, Panglima TNI Buka-bukaan soal Polemik AW101)

"Dukungan administrasinya dari Kementerian Pertahanan. Untuk bisa kami mencairkan (anggaran), kan semuanya dari Kementerian Pertahanan," ujar Hadi.

Meski demikian, pengadaan AW 101 yang diketahui oleh Kemenhan adalah diperuntukkan bagi angkutan VVIP (presiden).

Kemenhan tidak mengetahui bahwa setelah pengadaan itu ditolak Presiden Jokowi, peruntukan AW 101 diubah dari VVIP menjadi untuk pesawat angkut pasukan.

Atas dasar itu pula, Hadi membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan penyelewengan dalam pembelian AW 101.

(Baca: Menhan dan Panglima TNI Sama-sama Tak Tahu soal Pembelian Heli AW101)

"Oleh sebab itu, saya membentuk tim investigasi ke dalam, internal AU. Untuk melihat proses perencanaan sampai pengadaan itu bagaimana," ujar Hadi.

Saat ini, helikopter AW 101 sendiri sudah datang dan disimpan di salah satu hanggar TNI AU. Namun, belum ada proses serah terima alutsista karena menunggu proses investigasi.

Kompas TV Kontroversi Pembelian Helikopter AW 101

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com