Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Minta Akses Barang Bukti Kasus Penyelundupan Senpi di Sudan

Kompas.com - 02/02/2017, 11:12 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tim investigasi dari Kementerian Luar Negeri dan Polri terkait kasus dugaan penyelundupan senjata sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan otoritas Sudan. Tim tiba di Sudan pada Minggu (29/1/2017).

Retno menuturkan, saat ini tim investigasi sudah berada di El Fasher dan bertemu dengan pemerintah setempat, kepolisian dan pihak UNAMID.

Dalam pertemuan tersebut, tim investigasi meminta akses terhadap barang bukti. Selain itu, tim investigasi juga meminta diberikan izin untuk bertemu dengan anggota kontingen Polri.

"Beberapa diskusi sedang dijalankan, kita meminta akses terhadap barang bukti. Mudah-mudahan kita sudah bisa memulai akses terhadap barang bukti, akses untuk bertemu dan melakukan pendalaman dengan anggota kontingen kita," ujar Retno di sela-sela The 3rd Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting on Law and Security di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

(baca: Ini Tiga Kejanggalan Dugaan Penyelundupan Senjata di Sudan)

Retno menuturkan, tim investigasi akan berada di Sudan hingga 6 Februari 2017. Namun, tidak menutup kemungkinan tim investigasi akan tinggal lebih lama bila dibutuhkan.

Retno juga menyampaikan bahwa komunikasi antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Sudan dan pihak UNAMID terus berjalan.

"Saya juga ingin sampaikan komunikasi antara El Fasher, Jakarta dan New York terus berjalan untuk memastikan bahwa kita bisa mendapat informasi yang diperlukan mengenai kasus ini," kata Retno.

(baca: Kompolnas Yakin Polisi RI Tak Terlibat Penyelundupan Senpi di Sudan)

Adapun kronologi kejadian tersebut, yakni pada 15 Januari 2016, rombongan sejumlah 139 orang bertolak ke bandara untuk kembali ke Indonesia. Barang-barang mereka dimasukkan ke dalam dua kontainer dan dibawa ke bandara.

Barang-barang itu dimasukkan ke mesin deteksi, namun tiba-tiba seorang petugas menunjuk sebuah koper, apakah milik rombongan Indonesia.

Karena warna kopernya berbeda dan tak ada label Indonesia, mereka membantah memiliki koper tersebut.

Ternyata, setelah dideteksi, dalam koper itu berisi senjata. Secara tegas, rombongan yang dipimpin oleh AKBP John Huntalhutajulu membantah koper tersebut milik mereka.

John dan rombongan menduga koper tersebut tercampur dengan koper mereka.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, sepuluh tas berisi senjata yang ditemukan di Bandara El Fasher bukan milik Formed Police Unit (FPU) ke-8 Polri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com