Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Diri Jokowi dan Suara Ahok yang Meninggi, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 25/01/2017, 07:57 WIB

"Lalu dia turun, keluarin duit Rp 10.000 sambil dilempar ke muka gue sambil bilang, 'Lu enggak mampu bayar Uber hah? Gue bayarin nih Rp 10.000', begitu," tulis Novella.

Akibat tindakan Ricco, Novella mengaku kaget dan ketakutan. Dia bersama temannya langsung masuk ke mal. Tidak lama kemudian, Ricco menelepon Novella lalu marah dan memakinya dengan ucapan kasar.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Trump Tarik AS dari TPP

Presiden AS Donald Trump, Senin (23/1/2017), menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari perjanjian dagang Kerja Sama Trans-Pasifik (TPP).

"Kami sudah membicarakan hal ini cukup lama," kata Trump seraya menyebut keputusan ini sebagai "hal terbaik untuk pekerja Amerika".

TPP ini ditandatangani 12 negara Asia dan Pasifik pada 2015 dan secara total kawasan ini menguasai 40 persen perekonomian dunia.

Negara-negara yang menandatangani rencana ini adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, dan AS.

Pemerintahan Obama merancang pakta kerja sama ekonomi ini sebagai upaya AS menandingi kekuatan ekonomi China di kawasan tersebut.

Meski  demikian, rencana kerja sama ekonomi ini dirancang mantan Presiden Barack Obama, tetapi tak pernah disetujui Kongres AS.

Alhasil, dengan keputusan Trump menarik diri dari pakta ini, TPP dipastikan bubar sebelum sempat diimplementasikan.

"Kami tetap akan melakukan perdagangan, tetapi kami akan melakukannya dengan tiap negara," ujar Trump.

"Jika ada yang berperilaku tak wajar, kami akan mengirimkan surat pemutusan hubungan, dalam 30 hari mereka akan memperbaiki diri atau kami yang pergi," kata Trump.

Dalam masa kampanye, Trump berjanji akan memangkas pakta-pakta perdagangan AS di luar negeri dan merebut kembali lapangan pekerjaan di bidang manufaktur yang hilang.

Trump juga berjanji akan melakukan negosiasi ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com