Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Diri Jokowi dan Suara Ahok yang Meninggi, Ini Berita Kemarin yang Patut Anda Simak

Kompas.com - 25/01/2017, 07:57 WIB

PALMERAH, KOMPAS.com – Selasa kemarin (24/1/2017) pemberitaan soal sidang Basuki Tjahaja Purnama masih menarik perhatian pembaca. Salah satunya tentang keberatan Ahok terhadap saksi.

Berita lain yang juga banyak dibaca adalah pelaporan terhadap Megawati yang dianggap melakukan penodaan agama dan tekad Jokowi membangun PSSI setelah melihat foto yang menyinggung harga dirinya.

Berita lain masih seputar kebijakankan Presiden AS Donald Trump dan pemutusan hubungan kemitraan Uber terhadap seorang pengemudi yang melakukan tindakan kasar.

Berikut 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda simak:

1. Foto PSSI untuk Presiden

Presiden Joko Widodo setuju pembangunan gedung baru PSSI.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, keputusan itu diawali saat rapat terbatas membahas percepatan pembangunan sepak bola Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Di tengah rapat, Ketua PSSI Edy Rahmayadi menunjukkan foto-foto kantor pengurus sepak bola pemerintahan Timor Leste dan Afganistan.

Kondisi gedung pengurus sepak bola di dua negara itu dinilai jauh lebih baik dari PSSI yang berpusat di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.

"Itu langsung menyinggung harga diri Presiden. Beliau langsung memerintahkan Mensesneg, Menteri BUMN, Menpora untuk membuat kantor PSSI lebih baik dari Timor Leste dan Afganistan," ujar Pramono seusai rapat.

Bahkan, Presiden meminta kantor PSSI yang baru nantinya harus lebih bagus dari kantor pengurus sepak bola negara-negara tetangga lainnya.

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Megawati Dilaporkan Polisi

Kristian Erdianto Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri usai Rapat Konsolidasi dengan DPD Partai se-Indonesia dalam Rangka Pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2017, di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan menodai agama.

Berdasarkan surat tanda lampiran polisi, Megawati dilaporkan oleh Humas LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Baharuzaman, pada Senin (23/1/2017).

Saat dikonfirmasi, Baharuzaman membenarkan laporan itu.

"Laporan itu benar," ujar Baharuzaman melalui pesan singkat, Selasa (24/1/2017).

Laporan itu didaftarkan dengan Nomor LP/79/I/2017/Bareskrim. Dalam laporan itu, Megawati dianggap melanggar Pasal 156 dan atau 156 a KUHP.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Keberatan Ahok dalam Sidang

POOL / ANTARA FOTO / MUHAMMAD ADIMAJA Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berbincang dengan kuasa hukumnya saat menjalani sidang lanjutan kasus dugaan penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (24/1/2017). Sidang ketujuh tersebut masih mengagendakan mendengarkan keterangan lima saksi dari pihak Jaksa Penuntut Umum.
Wajah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terlihat memerah saat menyampaikan keberatan terkait kesaksian saksi pelapor, Muhammad Asroi Saputra. Ada beberapa keberatan yang disampaikan oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta tersebut.

"Saya keberatan saksi mengatakan umat Muslim di seluruh dunia tersakiti (karena ucapan Ahok mengutip ayat suci di Kepulauan Seribu)," ujarnya.

"Mayoritas pengacara saya, tim sukses, relawan, warga Kepulauan Seribu beragama Islam, dan mereka tidak merasa tersakiti. Saksi terlalu membesar-besarkan," kata Ahok dalam persidangan kasus penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Selain itu, Ahok juga keberatan dengan penafsiran Asroi terhadap surat Al-Maidah ayat 51. Asroi mengartikan ayat tersebut agar tidak memilih pemimpin non-Muslim.

Di sisi lain, Asroi merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama Kantor Wilayah Padang Sidempuan. Sebab, kata Ahok, Kemenag memiliki tafsir sendiri terhadap surat Al-Maidah ayat 51.

"Saya juga keberatan dengan BAP (berita acara pemeriksaan) yang cenderung fitnah. Anda tahu dan berpendidikan, fitnah itu dosa besar," kata Ahok dengan suara meninggi.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Uber Putus Driver Berperilaku Kasar

KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Logo Uber
Head of Communications Uber Indonesia Dian Safitri menyayangkan kejadian driver Uber, Ricco, yang melempar uang Rp 10.000 ke wajah penumpang bernama Novella dan berbicara kasar.

Setelah mencari tahu detail kejadian yang terjadi pada Sabtu (21/1/2017) lalu, manajemen memutus hubungan kemitraan Uber dengan Ricco.

"Kami menyayangkan kejadian dan pengalaman Ibu Novella. Untuk itu, kami telah menonaktifkan akses mitra pengemudi tersebut, menyesuaikan biaya perjalanan, serta akan menindaklanjuti kontak kami dengan Ibu Novella," kata Dian kepada Kompas.com, Selasa (24/1/2017) pagi.

Sebelumnya melalui akun media sosial Path, Novella menceritakan pengalamannya. Saat itu, Novella didatangi driver Uber bernama Ricco sesuai pesanannya untuk mengantar dia dan dua temannya dari Central Park ke RS Bunda dan Anak Aries.

"Pukul 21.05 WIB pesan, pukul 21.10 WIB driver datang. Saya dan satu teman saya langsung masuk sambil kasih tahu tungguin masih ada satu teman saya jalan keluar mal. Pukul 21.13 WIB dia bilang, 'Temannya tinggal saja. Uber enggak seberapa ini. Bensin jalan terus nih,' dengan nada ketus dan muka tidak ramah," sebut Novella dalam status media sosial miliknya, Senin (23/1/2017).

Mendapat respons seperti itu, Novella memutuskan membatalkan pesanannya. Dia dan temannya keluar dari mobil Ricco, disusul dengan sahutan Ricco yang meneriakkan, "Woi bayar dulu woi."

Perselisihan kemudian terjadi karena Ricco ikut turun dari mobil menyusul Novella. Menurut Novella, dia memesan Uber dengan tarif promo. Apabila transaksinya di bawah Rp 20.000, dia tidak dikenakan biaya alias gratis.

Namun, menurut Novella, sang driver menyodorkan tarif Rp 10.000 yang harus dibayar. Novella pun menolak untuk mengeluarkan uang.

"Lalu dia turun, keluarin duit Rp 10.000 sambil dilempar ke muka gue sambil bilang, 'Lu enggak mampu bayar Uber hah? Gue bayarin nih Rp 10.000', begitu," tulis Novella.

Akibat tindakan Ricco, Novella mengaku kaget dan ketakutan. Dia bersama temannya langsung masuk ke mal. Tidak lama kemudian, Ricco menelepon Novella lalu marah dan memakinya dengan ucapan kasar.

Baca beritanya selengkapnya di sini.

5. Trump Tarik AS dari TPP

Elle Decor/Getty Images Presiden AS Donald Trump mulai menjalankan tugas eksekutifnya di Ruang Oval, Gedung Putih, Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump, Senin (23/1/2017), menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari perjanjian dagang Kerja Sama Trans-Pasifik (TPP).

"Kami sudah membicarakan hal ini cukup lama," kata Trump seraya menyebut keputusan ini sebagai "hal terbaik untuk pekerja Amerika".

TPP ini ditandatangani 12 negara Asia dan Pasifik pada 2015 dan secara total kawasan ini menguasai 40 persen perekonomian dunia.

Negara-negara yang menandatangani rencana ini adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, dan AS.

Pemerintahan Obama merancang pakta kerja sama ekonomi ini sebagai upaya AS menandingi kekuatan ekonomi China di kawasan tersebut.

Meski  demikian, rencana kerja sama ekonomi ini dirancang mantan Presiden Barack Obama, tetapi tak pernah disetujui Kongres AS.

Alhasil, dengan keputusan Trump menarik diri dari pakta ini, TPP dipastikan bubar sebelum sempat diimplementasikan.

"Kami tetap akan melakukan perdagangan, tetapi kami akan melakukannya dengan tiap negara," ujar Trump.

"Jika ada yang berperilaku tak wajar, kami akan mengirimkan surat pemutusan hubungan, dalam 30 hari mereka akan memperbaiki diri atau kami yang pergi," kata Trump.

Dalam masa kampanye, Trump berjanji akan memangkas pakta-pakta perdagangan AS di luar negeri dan merebut kembali lapangan pekerjaan di bidang manufaktur yang hilang.

Trump juga berjanji akan melakukan negosiasi ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com