Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Tiga Jam, Ini yang Dibahas Jokowi dan Pimpinan MPR

Kompas.com - 24/01/2017, 14:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Rapat tersebut membahas banyak hal, diantaranya kinerja MPR seperti sosialisasi empat pilar serta kondisi politik dan sosial terkini.

"Melihat perkembangan sekarang ini perlu sungguh-sungguh kita menyampaikan kembali nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan kita. Sosialisasi empat pilar MPR sangat diperlukan," kata Zulkifli Hasan usai pertemuan.

Zulkifli didampingi empat Wakil Ketua MPR, yakni Mahyudin, Oesman Sapta Odang, Hidayat Nur Wahid dan EE Mangindaan. Hadir pula Wakil Sekjen MPR Selvi Zaini.

Sementara Jokowi ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.

Rapat konsultasi berlangsung secara tertutup selama sekitar tiga jam dan diakhiri dengan santap siang.

Zulkifli mengatakan, dalam menyikapi situasi konflik dan saling lapor yang terakhir terjadi, maka harus ada kesadaran dari semua pihak bahwa masyarakat Indonesia semuanya bersaudara.

"Tentu sebagai negara hukum kita menghargai proses hukum. Tapi kadang-kadang hukum itu bisa meninggalkan juga luka, marah yang panjang. Oleh karena itu, tadi kita sepakat, kembali kepada nilai-nilai ke-Indonesiaan, musyawarah mufakat," ucap Zulkifli.

Selain membahas isu terkini, Zulkifli juga mengaku membahas soal upaya MPR mengembalikan haluan negara dalam amandemen UUD 1945.

Zulkifli mengatakan, pengembalian GBHN ini terus dibahas oleh fraksi yang ada di MPR. Fraksi-fraksi akan kembali rapat pada Rabu (25/1/2017).

"Memang tidak mudah. Isinya seperti apa, apakah model seperti jaman Pak Harto, atau semesta berencana seperti jaman Bung Karno," ucap Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com