Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Jembatani OKI Perbaiki Situasi di Rakhine

Kompas.com - 20/01/2017, 13:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia siap menjembatani negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang akan mengambil langkah konstruktif untuk membantu memperbaiki situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, melalui keterangan pers Kementerian Luar Negeri seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/1/2017).

"Hanya dengan mengambil langkah konstruktif dan inklusif, OKI dapat berkontribusi dalam membuat situasi di Rakhine State lebih baik," kata Retno, dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM LB) OKI di Kuala Lumpur, Malaysia.

Konferensi ini membahas masalah komunitas minoritas Muslim Rohingya di Myanmar.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan kembali keprihatinan Indonesia mengenai situasi keamanan dan kemanusiaan di Rakhine State sejak terjadinya konflik pada 9 Oktober 2016.

Retno juga menegaskan pentingnya Pemerintah Myanmar untuk terus menghormati dan melindungi hak asasi manusia bagi semua komunitas di Rakhine State. 

Sebelumnya, Retno telah melakukan pertemuan terpisah dengan Penasehat Negara (State Counsellor) Myanmar Aung San Suu Kyi, mantan Sekjen PBB Kofi Annan, Perdana Menteri serta Menlu Bangladesh, serta kunjungan ke tempat pengungsi Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh. 

Pemerintah Indonesia juga telah berhasil mendorong Myanmar untuk mengadakan pertemuan Menlu ASEAN Retreat pada Desember 2016.

Pertemuan tersebut berhasil mendorong Myanmar membuka akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN kepada seluruh komunitas di Rakhine State, membuka akses secara bertahap kepada media, dan memberi laporan perkembangan berkala mengenai situasi di Rakhine State kepada Menlu ASEAN. 

Menlu Retno juga menyampaikan bahwa setelah Pertemuan OKI di Kuala Lumpur, dia akan melakukan kunjungan ke Sittwe, Rakhine State.

Kunjungan tersebut akan digunakan untuk menyerahkan 10 "container" bantuan kemanusiaan Indonesia yang telah dilepas Presiden RI Joko Widodo pada 29 Desember 2016.

Selain itu, Menlu RI juga akan meresmikan dua sekolah baru bantuan masyarakat Indonesia untuk dimanfaatkan oleh seluruh komunitas di Rakhine State.

Pemerintah Indonesia juga menegaskan akan meneruskan bantuan yang bersifat jangka menengah dan panjang, antara lain melalui pemberian pengembangan kapasitas, antara lain di bidang demokrasi, tata kelola pemerintahan yang baik (good governence), dan pelatihan bagi polisi Myanmar.

Indonesia juga akan mengirim tim dialog antarkepercayaan untuk membantu membangun rasa saling percaya antara komunitas Buddha dan Islam di Rakhine State.

Sejumlah negara OKI yang dalam pernyataannya selama KTM LB OKI menyampaikan penghargaan terhadap kepemimpinan dan langkah yang diambil Indonesia dalam membantu penyelesaian situasi di Rakhine State.

Pertemuan luar biasa Para Menteri Luar Negeri OKI itu menyepakati dua dokumen hasil.

Dokumen pertama adalah resolusi mengenai situasi kelompok minoritas Muslim Rohingya di Myanmar, yang antara lain meminta negara anggota OKI untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan meminta Pemerintah Myanmar untuk membuka akses bagi pemberian bantuan kemanusiaan.

Dokumen kedua adalah "Final Communique", yang antara lain meminta Perwakilan OKI di New York, Jenewa dan Brussels secara periodik melakukan kajian ulang terhadap perkembangan di Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com