Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mister X" di TPU Pondok Ranggon, Sebatang Kara di Akhir Hayat

Kompas.com - 19/01/2017, 08:30 WIB
Sheila Respati

Penulis

Liang satu meter dan nisan seadanya

Untuk berjaga-jaga, para PHL penggali kubur di TPU Pondok Ranggon biasanya menyediakan sepuluh liang lahat untuk memakamkan para tunawan. Ketika ada jenazah datang, liang sudah siap. Namun, ada yang berbeda dari liat kubur para tunawan ini.

“Hanya satu meter dalamnya. Kalau makam umum kan 1, 80 meter. Terus juga tidak ada rumput yang ditanam di atas makam. Jadi kalau hujan tanahnya longsor, karena tidak ada akar rumput yang menahan. Kalau air masuk suka bau jenazah di dalamnya. Harus kita rapihin lagi,” kata Imang Maulana yang sudah berprofesi sebagai penggali kubur di TPU Pondok Ranggon sejak 1999.

Nisan juga dibuat ala kadarnya. Ada yang memanfaatkan sisa kayu dari peti mati mereka, tongkat kayu yang ditemukan sembarang, atau bahkan sebongkah batu. Tulisan ditorehkan dengan menggunakan spidol. Diterpa hujan, panas, dan angin, lama kelamaan identitas makam mereka pun pudar. Potongan kayu yang jadi nisan, juga hancur.

“Sebab seringkali jenazah datang tidak disertai dengan papan nama (nisan). Kebanyakan malah yang dari panti sosial. Sederhana saja, supaya bisa dipasang. Kami di sini hanya bisa buat nisan seadanya. Kadang dari kayu sisa peti. Peti mereka juga nggak bagus-bagus amat kayunya. Namanya peti jatah,” kata Andi. 

Akibatnya ketika ternyata ada keluarga yang mencari jenazah, sesampainya di area pemakaman tunawan, sulit untuk diketahui yang mana makam anggota keluarga mereka tersebut. Nomor registrasi dan nama tunawan yang dimakamkan tercatat tetapi ketika mencari makamnya, tulisan pada nisan yang dapat menjadi petunjuk sudah pudar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com