Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Gus Dur, Hadiah Istimewa Tuhan untuk Bangsa Indonesia

Kompas.com - 29/12/2016, 10:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Mendengar jawaban itu, Sjahril hanya manggut-manggut belaka. Ketika tiba di Indonesia, ia menghadap Presiden Abdurrahman Wahid lalu menyampaikan laporannya.

"Bapak Presiden, ketika di Amerika Serikat, saya sempat bertemu dengan Greenspan. Banyak hal yang saya tanyakan padanya, termasuk soal kenapa perekonomian bangsa kita tidak sekokoh bangsa Amerika. Ternyata, menurut Greenspan, kuncinya cuma pada cash, hope, dan wonder, yang tidak kita miliki," kata Sjahril.

Mendengar laporan tersebut, Gus Dur hanya menanggapi enteng, "Ah begitu saja kok repot. Wong kita masih punya banyak Selamet dan Untung di sini."

Bagi yang mengenal Gus Dur dengan baik dari jarak tenggang yang paling harmonis, jawaban itu takkan dinilai sebagai guyonan. Justru di situlah letak keunggulan Gus Dur dalam memimpin bangsa ini.

Untung dan Selamet yang dipinjam Gus Dur sebagai jawaban, tak melulu sebagai kata sifat. Pun mereka yang memang memakainya sebagai nama diri.

Namun, Gus Dur memaknai dua kata itu sebagai jalan hidup. Kata "untung", misalnya, kerap disebut siapa saja di Indonesia bila sedang menghadapi musibah.

Jika seseorang mengalami kecelakaan dan yang terluka parah adalah sekujur badan, orang-orang yang mengenalnya akan berujar, "Untung tak sampai mati."

Kata "selamet" yang berarti aman dari ancaman, gangguan, terbebas dari bahaya, malapetaka, dan bencana dialamatkan Gus Dur sebagai Jalan Keselamatan.

Mudah sekali mencari bukti dari filosofi yang diterapkan Gus Dur ini. Ketika mulai tampil di garda depan perjuangan bangsa dengan memimpin Nahdlatul Ulama (NU), Gus Dur tak pernah satu kali pun memilih jalan perseteruan terhadap Soeharto dan Orde Baru, yang sengit memusuhinya.

Malah Soeharto yang harus bersusah payah mencari cara agar gerak-gerik Gus Dur di kancah politik menjadi muspra atau musnah. Namun, segala intrik tersebut malah membuat Gus Dur kian bijak bestari.

Kebesaran jiwanya tercitra jelas ketika Soeharto wafat pada Ahad, 27 Januari 2008. Sebagai lawan politik terkuat sekaligus paling lembut bagi Soeharto, Gus Dur adalah orang pertama yang datang bertakziah.

Ini berbeda dengan anak turunan Sukarno yang tak seorang pun hadir di Cendana. Hal yang tak jauh beda juga dilakukan Gus Dur yang dijungkalkan Amien Rais dari kursi presiden.

Saat mengikuti kampanye Pilpres 2014 yang disiarkan sebuah stasiun televisi, Gus Dur yang sedang didampingi penderek-nya (pendamping pribadi) sontak menukas.

"Ngapain sampai repot-repot begitu hanya mau jadi presiden saja. Saya ini jadi presiden cuma modal dengkul. Itu pun dengkulnya Amien Rais."

 

Mata Allah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com