Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PKB: Idealnya Kursi Pimpinan DPR Sesuai dengan Perolehan Kursi

Kompas.com - 27/12/2016, 21:31 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding menyatakan, idealnya formasi kursi Pimpinan DPR ditentukan berdasarkan perolehan kursi partai di DPR atau berdasarkan sistem proporsional.

Hal itu disampaikan Karding menanggapi penambahan kursi Pimpinan DPR dan MPR untuk PDI-P sebagai tindak lanjut dari revisi Undang-undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3).

"Kalau mencari yang ideal ya sesuai dengan proporsional, perolehan kursi. Ya tergantung suara rakyat siapa yang menang," kata Karding saat ditemui di Kantor DPP PKB, Selasa (27/12/2016).

(Baca: Kurang dari Tiga Jam, Baleg DPR Selesaikan Pembahasan Revisi UU MD3)

Namun ia memaklumi apabila formasi kursi Pimpinan DPR saat ini berbeda dengan sebelumnya, yakni berdasarkan sistem paket.

Sebab, formasi kursi Pimpinan DPR saat ini, kata Karding, telah ditentukan berdasarkan kesepakatan politik di antara semua partai di DPR.

Ia pun berharap, di periode 2019-2024 nanti formasi kursi Pimpinan DPR ditentukan berdasarkan perolehan kursi di DPR.

Sebab, menurut karding, cara itu lebih mengakomodasi kepentingan rakyat yang telah memberikan suaranya secara langsung.

(Baca: Sekjen Golkar Sebut Revisi UU MD3 "Persekongkolan Nasional", tetapi...)

"Ya lebih baik tidak menjadi perdebatan. Kalau kaya kemarin (sistem paket) kan debat dulu, energi kita jadi terkuras habis. Orang alasannya bicara kualitas lah, apa lah, tapi kan tidak sesuai dengan suara rakyat," lanjut Karding.

Sebelumnya, DPR telah merevisi Undang-undang MD3 secara terbatas yakni pada pasal terkait jumlah kursi Pimpinan DPR, MPR, dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Rencananya tambahan kursi Pimpinan DPR dan MPR diberikan kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) selaku partai pemenang pemilu legislatif.

Kompas TV Ketua MPR Setuju Revisi UU "Tambah Kursi Pimpinan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com