Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Akui Tak Mudah Tangkap Bahrun Naim

Kompas.com - 27/12/2016, 17:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar memastikan Polri terus berupaya untuk menangkap Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang teridentifikasi sebagai simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahrun menetap di Suriah sejak 2014.

Sejumlah terduga teroris yang belakangan ditangkap diduga merupakan sel dari Bahrun Naim.

(Baca: Kapolri Sebut Bahrun Naim Biayai dan Kendalikan Teroris Indonesia dari Suriah)

"Kita tetap melakukan kerja sama internasional. Kita tahu bahwa yang bersangkutan berada di luar wilayah yurisdiksi NKRI. Tentu kerja sama internasional sedang kita lakukan," kata Boy di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (27/12/2016).

Boy mengatakan, jaringan Bahrun Naim bekerja dengan dua cara. Pertama, mereka mengajak orang Indonesia untuk berangkat ke Suriah dan berperang di negara tersebut.

Kedua, kelompok ini juga berupaya untuk mengajak masyarakat Indonesia melakukan aksi teror di dalam negeri.

(Baca: Fahri Hamzah Minta Kepolisian Segera Umumkan Sosok Bahrun Naim)

Namun Boy mengakui memang tak mudah untuk bisa melakukan penangkapan terhadap Bahrun dalam waktu dekat.

Menurut Boy, saat ini Polri masih menunggu waktu yang tepat dan menunggu sinyal positif dari aparat kepolisian di negara terkait.

"Kan kita tahu kondisi di Suriah dan Irak tidak stabil. Dan memang tidak mudah berkoordinasi dengan pemerintah yang negaranya seperti itu," ucap Boy.

Google via www.smh.com.au Bahrun Naim, anggota ISIS yang diduga berada di balik serangan teror dan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016).

"Tapi kerja sama internasional harus tetap dilakukan karena jaringan yang disebarluaskan oleh BN bukan hanya jaringan yang ada di sini saja, tentunya ke negara tetangga kita. Itu suatu hal yang harus kita cermati," tambah dia.

Pengamat terorisme Harits Abu Ulya mengatakan, seharusnya tak hanya sel kecil bentukan Bahrun Naim yang disapu bersih oleh aparat.

Pusat kendalinya juga harus dibekuk untuk menekan kelompok teroris di Indonesia. "Kalau memang Bahrun Naim biang kerok harus ada solusi terhadap dia, tidak hanya perang cyber army. Tidak bisa," kata Harits, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/12/2016).

(Baca: Polisi Sebut Perlu Upaya Khusus Potong Kendali Bahrun Naim)

Harits menganggap penting keberadaan Bahrun di Indonesia untuk segera diadili. Dengan demikian, bisa terungkap langsung jaringan mana saja yang dia kendalikan.

"Kalau masih ada BN, tidak ada selesainya. Semua disebut peran BN tanpa bisa terkonfirmasi benar atau tidak, cuma berdasarkan pengakuan sepihak orang yang ditangkap. Jadi belum balance," kata Harits.

Kompas TV Bahrun Naim Dalangi Sejumlah Aksi Teror

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com