Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2016: Jokowi dan Berbagai Pesannya di Arena Konsolidasi...

Kompas.com - 19/12/2016, 06:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

Redakan ketegangan

Pada 9 November 2016, Presiden Jokowi mengundang sejumlah tokoh organisasi masyarakat Islam.

Sebanyak 17 orang pimpinan ormas Islam yang hadir dalam pertemuan.

Mereka di antaranya Habib Nabil Al Musala dari Majelis Rasulullah, Khofifah Indar Parawansa dari Muslimat NU, Anggia Emarini dari Fatayat NU, Mahfud MD dari KAHMI, Hamdan Zoelva dari Syarikat Islam dan Yaqut Qolil Qiumas dari GP Anshor.

Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta masukan soal apa yang harus dilakukan pemerintah untuk merespons aksi 4 November.

Selain itu, Jokowi juga mengajak para pimpinan ormas Islam untuk bekontribusi terhadap kedamaian dan persatuan bangsa.

"Saya mengajak kepada seluruh pimpinan organisasi massa Islam untuk mendinginkan suasana, membangun kedamaian serta mempererat tali persatuan, mempererat ukuwah kita sehingga ketegangan-ketegangan di masyarakat bisa kita redakan secepat-cepatnya," ujar Jokowi.

Menurut dia, dalam situasi seperti saat ini membutuhkan pernyataan-pernyataan pemimpin ormas Islam yang menyejukkan dan mendinginkan.

"Karena saat ini kita memang memerlukan statement yang menyejukkan, yang mendinginkan di tengah-tengah berbagai isu dan ujaran yang sebetulnya mempertajam perbedaan di umat dan di masyarakat," ujar dia.

Jokowi pegang Kopassus

Pada 10 November 2016, Presiden Jokowi mengunjungi markas Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia menegaskan, Kopassus merupakan pasukan cadangan yang setiap saat dapat digerakkannya jika negara dalam kondisi darurat.

"Di sini ada Sandi Yudha, Satuan Komando, dan Gultor. Ini merupakan pasukan cadangan yang dalam keadaan emergency, darurat, bisa saya gerakkan. Sebagai panglima tertinggi, lewat Panglima TNI, (dapat digerakkan) untuk keperluan-keperluan khusus," ujar Jokowi.

Ulama berperan memerdekakan NKRI

Pada hari yang sama, Presiden mengundang sekitar 40 kiai dan ulama ke Istana.

Sambil lesehan, mereka memulai pertemuan dengan santap siang.

Seusai santap siang, Presiden menyinggung peran ulama dalam meraih kemerdekaan NKRI.

“Indonesia yang kita bangun bersama, berdiri atas perjuangan para ulama, perjuangan para kiai, perjuangan para habib, para ustaz, para santri,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyinggung mengenai Almarhum Kiai Haji As’ad Syamsul Arifin yang baru saja dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, sehari sebelumnya.

Marinir Paling Loyal

Pada 11 November 2016, Presiden mengunjungi markas Marinir TNI Angkatan Laut. Ia memimpin apel pasukan dari atas tank amphibi yang dimodifikasi.

Jokowi menegaskan, loyalitas Korps Marinir TNI Angkatan Laut sudah tak perlu diragukan lagi.

"Saya tahu di sini ada Brigade Infanteri, Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur dan Denjaka. Kita tahu loyalitas Korps Marinir pada rakyat, pada bangsa, pada negara, tidak perlu diragukan lagi," ujar Jokowi.

Ia menyatakan bangga karena Korps Marinir dikenal dekat dengan rakyat dan berani menjalankan tugas di manapun mereka berada.

"Prajurit Korps Marinir adalah prajurit yang disegani, yang selalu hadir di setiap ladang pertempuran di seluruh pelosok nusantara demi keutuhan NKRI," lanjut dia.

Jokowi juga menyampaikan harapan besarnya terkait kondisi keberagaman di Indonesia.

Presiden ingin tidak ada konflik antara kelompok mayoritas dan minoritas di Tanah Air.

"Di negara kita, kita ingin yang mayoritas melindungi yang minoritas. Tapi juga minoritas harus menghormati yang mayoritas. Saling melindungi, saling menghargai, saling menghormati. Inilah yang kita harapkan," ujar Jokowi.

Tak lupa, Jokowi meneriakkan yel penyemangat khas Korps Marinir pada akhir pengarahan itu.

"Terima Kasih, salam Marinir! Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Jaya di darat dan di laut...Hauaaah !" teriak Jokowi sembari mengepalkan tangan kanannya ke udara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com