Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU: "Upgrading Skill" Penerbang TNI AU di Wamena Dihentikan Sementara

Kompas.com - 18/12/2016, 17:54 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan, kegiatan pelatihan peningkatan keahlian penerbang dari kopilot menjadi kapten pilot yang sedianya dilakukan di Wamena, Papua dihentikan sementara.

Hal ini sehubungan dengan jatuhnya pesawat Hercules jenis C 130 A-1334 milik TNI AU di Timika-Wamena, di Papua, Minggu (18/12/2016) pagi.

"Sementara ini akan dihentikan penerbangan ke Wamena, penerbangan sifatnya penaikan kualifikasi dari co-pilot," ujar Hadiyan dalam konfrensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu siang.

Hadiyan belum bisa memastikan sampai kapan kegiatan upgrading skill para penerbang itu akan dihentikan.

Saat ini, kata Hadiyan, yang akan dilakukan adalah melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Kemudian, dilakukan evaluasi internal bersamaan dengan penyampaian rekomendasi-rekomendasi berdasarkan hasil investigasi.

Setelah itu semua dilakukan, maka baru bisa ditentukan kelanjutan kegiatan peningkatan skill dari co-pilot menjadi kapten pilot tersebut.

"Ketika tim sudah menemukan data, fakta, menganalisa dan mencapai kesimpulan, kami akan putuskan penyebanya adalah ini. Setelah keputusan, kami buat rekomendasi, setelah itu baru kemudian melanjutkan pelatihannya," kata dia.

Sebelumnya, pesawat Hercules mengalami kecelakaan sekitar pukul 06.05 WIT. Pesawat yang diawaki pilot Mayor (Pnb) Marlon tersebut berangkat dari Timika tujuan Wamena.

Pesawat naas itu berangkat dari Timika pada pukul 05.35 WIT, dengan rencana tiba di Wamena pada pukul 06.13 WIT.

Pesawat tersebut mengangkut 12 kru dan satu orang penumpang, yakni personel TNI bernama Kapten Rino.

Sebanyak 12 kru pesawat yang tewas itu rencananya akan dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh, Malang untuk upacara penghormatan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com