Menurut dia, banyak sentimen negatif yang menyebut penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror merupakan upaya pengalihan isu.
"Teroris itu (masalah) serius ya, jangan ada komentar bahwa itu pengalihan isu atau sebagainya," ujar Syafruddin di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu (14/12/2016).
(Baca: Daya Ledak Bom Terduga Teroris Ngawi Capai Radius 300 Meter)
Syafruddin mengatakan, banyak dari anak buahnya yang rela berbulan-bulan meninggalkan keluarga mereka untuk melacak keberadaan teroris.
Mereka berupaya mencegah agar jangan sampai terjadi ledakan yang merugikan masyarakat dan berdampak pada stabilitas nasional.
Terorisme tak hanya tumbuh subur di Indonesia. Bahkan, di negara-negara lain, seperti Mesir dan Turki, kelompok teroris merupakan ancaman utama untuk ditaklukkan.
(Baca: Tujuh Tersangka Teroris Diduga Mampu Merakit Bom)
"Alhamdulillah Indonesia bisa kita tanggulangi, antisipasi. Bisa tangkap sebelum meledak," kata Syafruddin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.